Salah satu poin penting dalam laporan ini adalah akses pangkalan militer PLA di luar negeri.
Mengutip dokumen tersebut, Partai Komunis China mencari cara untuk mendapatkan logistik senjata dan perlengkapan yang diperlukan di luar negeri.
Serta, mereka ingin membangun pangkalan militer untuk memudahkan operasi PLA serta mempertahankan kekuatan militer dalam jarak lebih jauh.
Saat ini, PLA sudah punya pangkalan militer di Djibouti, serta kemungkinan merencanakan menambah fasilitas pangkalan militer mereka.
Beberapa negara yang dibidik China untuk pangkalan militer mereka antara lain adalah Myanmar, Thailand, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Republik Seychelles, Tanzania, Angola, Tajikistan, dan tentu saja Indonesia.
Pangkalan militer ini akan digunakan untuk sediakan bantuan untuk operasi PBB dan mengamankan komunikasi China.
Membangun pangkalan militer di negara lain bukanlah perkara sepele, karena negara tuan rumah dapat melakukan aksi penting dalam mengatur operasi militer PLA, dan China sadar akan hal tersebut sehingga mereka berusaha bermanis-manis dan menyediakan bantuan untuk negara yang mereka bidik agar pangkalan militer mereka senantiasa terawat di negara tersebut.
Pembangunan pangkalan militer di negara lain juga bisa sebabkan konflik militer, sinyal diplomasi, perubahan politik, kerjasama internasional serta latihan militer gabungan.