Hilangnya Pembaca Berita TV Propaganda China Asal Negara Ini Buktikan Bahwa 'Pembawa Propaganda' Pun Tidak Aman Dari Hukuman Mengerikan 'Penjara Hitam' Milik Xi Jinping

May N

Penulis

Mengenaskan, hanya karena urusan politik saja pembawa acara TV dari negara ini diberangus China dan tiba-tiba menghilang

Intisari-online.com -Seorang warga negara China kelahiran Australia yang menjadi pembawa acara TV propaganda China, Cheng Lei, dikabarkan menghilang.

Sebelum ia menghilang, unggahan WeChat terakhirnya ia tunjukkan penampilannya dalam baju hijau terang merk Shake Shack berdiri tepat di luar restoran AS yang baru dibuka di Beijing.

Saat itu tertanggal 12 Agustus, dan sejak itu Cheng tidak terlihat lagi.

Selanjutnya Senin kemarin Canberra mengatakan bahwa mereka menerima "pemberitahuan resmi" terkait hukumannya, dua hari sejak unggahan media sosial terakhirnya.

Baca Juga: Sempat Dipenjara Bersama 1.000 Terpidana Mati, Gundik Raja Thailand Diampuni, Kini Malah Tinggal di Hotel Mewah di Jerman Bersama 'Pasukan Pemuas Nafsu' Sang Raja

Mengutip CNN, masih tidak jelas apa yang sebabkan hukuman bagi Cheng.

Ia adalah veteran pembaca berita bisnis untuk media pemerintah CGTN.

Sejak ia menghilang, data dan referensinya juga telah dihapus dari situs dan media sosial CGTN.

CGTN adalah senjata internasional dari CCTV, salah satu outlet propaganda paling penting di China.

Baca Juga: Israel Gempur Suriah dengan Serangan Udara, 11 Orang Tewas Termasuk Warga Sipil

CCTV memberitakan semua acara besar pemerintah dan Partai Komunis serta umumkan agenda-agenda mereka.

Tidak seperti beberapa media cetak yang lebih nasionalis dan didukung oleh China, CCTV dan CGTN yang berbahasa Inggris secara tradisional lebih terkendali.

Dalam waktu senggangnya, Cheng aktif di komunitas Australia di Beijing.

Ia mengambil peran di acara Australian Chamber of Commerce dan berperan sebagai "duta besar alumni" untuk kedutaan besar negaranya.

Baca Juga: Ternyata Semua Situs Umum Baru 5 Persen Dari Seluruh Isi Internet Dunia, 95 Persen Sisanya Ada di Deep Web yang Misterius

Mengutip CNN, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne kepada stasiun radio Sydney 2GB tidak bisa mengatakan mengapa Cheng ditahan sejak 14 Agustus.

Namun ia menggambarkan gagasan bahwa Cheng bisa saja digunakan sebagai pion dalam merusak hubungan kedua negara karena kondisi kedua negara sedang mengerikan untuk saat ini.

Hubungan antara Australia dan China telah cukup rusak beberapa bulan setelah Canberra meminta investigasi mengenai sumber pandemi virus Corona.

Kedua negara juga telah terlibat dalam pembatasan perdagangan antar kedua negara yang berpotensi ciptakan perang dagang baru.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu; Tanda Tubuh Kelebihan Asupan Karbohidrat, Jadi Lambat!

Itulah yang membuat beberapa media di Australia berspekulasi bahwa hukuman Cheng dapat bersifat politik, terutama dibandingkan kejang yang dialami oleh warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor Desember 2018.

Kejang itu terjadi setelah pemerintah mereka mencela eksekutif bisnis China Meng Wanzhou atas tindakannya terhadap AS.

Kovrig dan Spavor akhirnya digugat atas gugatan mata-mata pada Juni 2020 kemarin, lebih dari setahun setelah mereka ditahan.

Mereka tidak bisa lagi menghubungi keluarga masing-masing, pengacara dan pejabat konsulat berbulan-bulan lamanya.

Baca Juga: Tak Ada yang Boleh Jadi 'Bayangan' Pemimpin Korut, Inilah Sederet Peristiwa yang Tunjukkan Kebiasaan Kim Jong-un Tak Segan Eksekusi Keluarga Sendiri

Sementara ini pihak berwenang China belum berkomentar lebih jauh mengenai hukuman terhadap Cheng.

CGTN juga tidak merespon permintaan untuk berkomentar.

Detail kasus ini masih tidak jelas, tapi ada beberapa indikasi bahwa Cheng memang ditahan untuk alasan yang tidak berkaitan dengan tuntutan kriminal.

Menurut ABC, Cheng ditahan atas apa yang disebut "pengawasan warga di lokasi tertentu" atau RSDL, sebuah sistem yang sebabkan orang-orang bisa ditahan tanpa tuntutan apapun sampai 6 bulan lamanya.

Baca Juga: Bermasalah dengan Asam Lambung yang Tinggi? Ini 9 Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Menurunkan Asam Lambung

Ini juga sesuai dengan komentar yang dibuat oleh Payne Selasa ini, menyebutkan Cheng ditahan tanpa tuntutan dan bisa ditahan berbulan-bulan.

RSDL ditambahkan ke prosedur hukum China tahun 2012, melegalkan praktik penahanan tanpa tuntutan, disebut "penjara hitam".

Penjara hitam merupakan lokasi pusat hukuman di mana para terhukum dan aktivis ditahan berbulan-bulan untuk memeras informasi atau untuk mendapatkan kepentingan politik tertentu.

Mantan tahanan RSDL telah mengatakan mereka tidak bisa menghubungi keluarga atau pengacara mereka, diancam dengan siksaan dan senjata berat untuk menyetujui pengakuan palsu.

Baca Juga: Haramkan Ada 'Orang Nomor Dua' dalam Kekuasaan Korea Utara, Sosok Ini Diduga Dihabisi Kim Jong-Un Setelah Terbukti Lebih Ganas dan Lebih Tirani Dibanding Sang Diktator

Sejak pertama kali dilegalkan, RSDL digunakan luas terhadap para pejabat pemerintah, warga lokal sampai warga asing.

Praktisnya, itu adalah praktik hukuman dari pihak berwenang China yang menantang mereka secara politik.

Bahkan anggota Partai Komunis pun tidak aman dari hukuman ini.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait