Find Us On Social Media :

Butuh Dompet Supertebal China, Rusia Abaikan Polah China Curi Teknologi Demi Bangun Kapal Selam Ini, Teknologinya Bikin Tiongkok Makin Sakti Mandraguna di Laut China Selatan

By Maymunah Nasution, Minggu, 30 Agustus 2020 | 08:32 WIB

Rusia Tunjukkan Otot Militer, Kirim Kapal Selam Bersenjata Rudal Balistik Nuklir ke Lautan Lepas

Intisari-online.com - Kerekatan China dan Rusia untuk bersama-sama menggulingkan Amerika Serikat (AS) sebagai negara adidaya dunia kian terkoordinasi dengan apik.

Dalam pengumuman terbaru oleh media pemerintah China RIA Novosti, Moskow dan Beijing bekerja sama lagi dalam pembangunan mesin militer.

Kali ini, dikutip dari National Interest, keduanya membangun kapal selam untuk ungguli Angkatan Laut AS.

Kedua negara itu bersama-sama membangun "generasi baru kapal selam non-nuklir".

Baca Juga: 'Saya Meminta Para Dokter untuk Memotong Tangan Saya...', Si 'Manusia Pohon' Pilih Tangannya Diamputasi Sebab Tak Kuasa Menahan Rasa Sakit

Sedikit membingungkan karena AL AS memilih membangun kapal selam dilengkapi senjata nuklir, tapi China dan Rusia memilih kapal selam yang lebih konvensional.

Meski begitu, kapal selam kedua negara ini digadang-gadang lebih kecil dan lebih solid daripada kapal selam nuklir AS.

Kerja sama berulang kali

Ini bukan pertama kali Moskow dan Beijing bekerja sama dalam membangun militer mereka.

Baca Juga: Masih Trauma Karena Ledakan, Warga Beirut Lebanon Malah Harus Hadapi Ancaman Mematikan Ini, 'Bisa Ganggu Manusia dan Lingkungan'

China dengan dana militer yang sepertinya tiada habisnya, telah membeli sistem pertahanan udara milik Rusia tipe S-400, sistem pertahanan paling canggih di dunia.

China juga mengimpor jet tempur Sukhoi Su-35.

China selama ini terus-terusan berusaha membuat desain jet tempur canggih, dan semua mencurigai mereka meniru seluruh Su-35 baik kerangkanya maupun mesinnya.

Harapan China adalah untuk memberikan pondasi bagi industri pesawat China, sebuah hal yang seharusnya menjadi kekhawatiran Moskow.

Baca Juga: Curiga Lihat 'Cupang' di Leher Putrinya, Setelah Diinterogasi Sang Putri Akhirnya Mengaku Telah Melakukan Hal Ini dengan 5 Pria

Namun sebelum membahas apakah Moskow khawatir desain Sukhoi akan dicuri oleh China, mari lihat seperti apa kapal selam garapan China-Rusia.

Desain non-nuklir cukup masuk akal untuk kedua angkatan laut.

AL Rusia yang kuat dan berkuasa 'di atas kertas' sebenarnya merupakan pasukan yang hanya jago kandang saja.

Mereka sering kali kesulitan melakukan sepak terjang hebat di perairan yang jauh dari pelabuhannya.

Baca Juga: Ditembak Mati, Seikat Rambut Abraham Lincoln yang Berlumuran Darah Dilelang Rp140 juta, 'Kami Kira Bakal Laku Rp1 Miliar'

Sehingga kapal selam kecil canggih dan tidak dilengkapi dengan nuklir memang cocok untuk AL Rusia.

Sementara bagi China, kapal selam ini sangat cocok juga.

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat sedang berniat untuk memperluas proyeksi kemampuan mereka lebih jauh lagi dari perairan China.

Oleh sebab itu, kapal selam kecil dapat membantu katakanlah di Laut China Selatan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Keluar Lendir dari Tubuh Anda? Coba Perhatikan Warnanya! Jika Muncul Warna Ini, Mungkin Saja Anda Terinfeksi Covid-19, Hati-hati!

Perairan yang terbilang cukup dangkal dan ruang yang terbatas itu dapat dikuasai China dengan baik menggunakan kapal selam penyerang ukuran kecil yang bisa segera ditambah armadanya dari China daratan.

Desain yang 'tidak begitu mirip'

Salah seorang ahli militer angkatan laut menggaris bawahi ada sedikit desain yang berbeda dari desain milik China dibandingkan Rusia.

Propulsi adalah salah satunya.

Baca Juga: Hanya Karena Alasan 'Bosan dengan Hidup', Pria Ini Bunuh 3 Orang dan Lukai Puluhan Orang Lainnya, Ada yang Dia Ditembak hingga Dirampok

Desain kapal selam modern sedang berganti menjadi Air Independent Power (AIP) atau menggunakan daya pompa udara.

Keunggulan AIP adalah menjadi teknologi yang bisa membuat kapal selam non-nuklir punya daya tahan bawah air lebih besar.

Di beberapa kasus, AIP bisa mengurangi gerakan kapal selam yang kadang lebih lambat.

Rusia juga bisa belajar mengenai teknologi bernama baterai dari China.

Baca Juga: Jangan Kaget, Kalau Ternyata Bagian Tergeli Wanita Ini Perlu Disentuh

Baterai seperti yang digunakan di ponsel seperti lithium-ion jauh lebih padat energi daripadi baterai larutan asam seperti yang dipakai di mobil.

Urusan baterai China juga sudah memiliki pengalaman yang mumpuni.

Rusia juga dengan senang hati menerima China sebagai negara yang bekerja sama membangun kapal selam ini karena China memiliki uang banyak untuk dihambur-hamburkan dalam pembangunan militer.

Meski begitu kerja sama ini masih memunculkan kemungkinan-kemungkinan baru.

Baca Juga: Kanker Usus Jadi Penyebab Meninggalnya Chadwick Boseman Black Panther, Ini Beda Penyakit Tersebut dengan Sindrom Iritasi Usus, Gejalanya Mirip!

Senjata kapal selam Rusia tidak diragukan lagi merupakan kapal selam paling canggih di dunia.

China juga tidak akan mungkin tidak mencuri desain canggih itu, yang akan sangat menguntungkan bagi Beijing.

Masih ada beberapa pertanyaan mengenai pembangunan kapal selam dari dua negara ini.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini