Find Us On Social Media :

Hampir Semua Negara Besar Afrika Jatuh Ke Perangkap Utang, Nyatanya Negara-Negara Kecil Ini Justru Tidak Menerima Investasi China, Ini Alasannya

By Maymunah Nasution, Sabtu, 29 Agustus 2020 | 15:07 WIB

Inisiatif Belt and Road China yang merupakan pembangunan jalur sutra baru untuk kuasai perdagangan dunia

Baik Sao Tome dan Principe dan Burkina Faso juga lanjutkan hubungan dengan China baru-baru ini setelah memutus hubungan dengan Taipei tahun 2016 dan 2018.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah 7 dari 14 negara itu, termasuk Republik Kongo, Republik Afrika Tengah dan Benin melawan aksesi China ke PBB tahun 1971 silam.

Sedangkan pejabat tinggi China tetap melanjutkan untuk kunjungi Afrika setiap tahunnya, Ryder menyebutkan sama sekali tidak ada yang pernah ke Komoros atau Lesotho 10 tahun sebelumnya.

Kondisi ekonomi dan pemeirntahan menyediakan beberapa penjelasan juga.

Baca Juga: Kini WHO Tak Lagi Ambisius Soal Program 'Vaksin Covid-19 untuk Semua', Ternyata Inilah Penyebabnya

Negara-negara seperti Mauritius, Botswana dan Equatorial Guinea adalah negara ekonomi kelas menengah, Ryder mengatakan "mereka menunggu melihat BRI berdampak apa secara pragmatisnya sebelum sepakati MoU, karena mereka tidak sepenuhnya yakin dengan dampak BRI."

Juga, mengingat sistem politik yang kuat dan stabil di negara-negara sepeti Mauritius dan Botswana, proyek-proyek China telah mendapat pengawasan yang jauh lebih cermat daripada di negara-negara Afrika lainnya.

Meskipun demikian, daftar tersebut masih mencakup negara-negara miskin atau kurang berkembang (Guinea Bissau, Malawi), negara-negara di bawah pemerintahan totaliter (Eritrea), negara-negara yang menerima investasi swasta China tingkat tinggi (Mauritius) dan beberapa dengan hubungan ekspor yang besar ke China (DR Congo).

Tandatangan BRI awalnya terpusat di Afrika Timur, tempat Beijing kembangkan proyek mega infrastruktur bernilai miliaran dolar.

Baca Juga: Rendaman Kunyit Sangat Bermanfaat Bagi Perokok, Apa Saja Manfaatnya?