Intisari-online.com - Selama ini sampah kemasan makanan dan minuman menjadi masalah sendiri.
Pengelolaan sampah lama-lama makin sulit dikendalikan dan pengeluaran sampah semakin banyak setiap harinya.
Menghadapi tantangan itu, PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment) atau Asosiasi Untuk Kemasan dan Daur Ulang Bagi Indonesia yang Berkelanjutan luncurkan program Packaging Recovery Organization (PRO).
Peluncuran program itu dilaksanakan secara virtual beserta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Peluncuran virtual tersebut menggambarkan bagaimana PRO dapat menjadi salah satu solusi inovatif untuk menanggapi berbagai isu yang terdapat pada penanganan sampah kemasan di Indonesia, dengan melibatkan sektor formal maupun informal untuk mewujudkan sistem yang terintegrasi.
Sinergi dan komitmen yang terbentuk oleh berbagai pemangku kepentingan merupakan respons industri yang sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam peningkatan sistem manajemen persampahan dan penerapan ekonomi sirkuler.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per Februari 2019, jumlah timbulan sampah secara nasional mencapai 175.000 ton per hari atau setara dengan 64 juta ton per tahun.
Terlebih lagi, urgensi pengelolaan sampah di tengah kondisi pandemi global saat ini semakin terasa.