Intisari-online.com - Tahun lalu, ISIS melakukan pengeboman di Sri Lanka.
Pengeboman mengerikan itu telah membuat Sri Lanka lumpuh, dan satu-satunya cara yang diambil oleh pemimpinnya yaitu dengan berhutang kepada China.
Padahal langkah itu sudah dicegah berkali-kali oleh AS.
Tujuan AS adalah untuk mencegah menjamurnya kekuasaan China di Sri Lanka.
Selama 10 tahun, presiden Mahinda Rajapaksa dan Menteri Pertahanan Gotabaya Rajapaksa telah mendominasi politik Sri Lanka.
Kedua bersaudara itu menggapai popularitas dengan kemenangan mutlak mengalahkan kelompok Tamil Tigers.
Hingga akhirnya keduanya mundur dari pemilihan tahun 2015, yang mulai sebabkan perubahan pemerintahan.
Namun pengeboman saat hari Paskah tahun 2019 lalu, yang membunuh lebih dari 260 jiwa telah mengguncang negara di Asia Selatan itu.