Petugas rumah sakit tidak menyarankan test di laboratorium karena akan lama hasil keluarnya.
Ariani mengaku sempat memohon kepada petugas yang saat itu mengenakan alat pelindung diri.
"Mereka minta saya ke puskesmas terdekat dengan tempat tinggal saya, padahal saya sudah memohon agar dilihat kondisi kandungan saya, bukaan berapa menuju proses kelahiran, mereka tidak mau, katanya harus ada hasil rapid test dulu, " kata Arianti sedih.
Karena tak ada pilihan lain, Arianti pun menuju ke Puskesmas Pagesangan untuk melakukan rapid test.
Saat di puskesmas ia bercerita sempat memohon kepada petugas agar kandungannya diperiksa dan menjelaskan jika cairan serta darah sudah keluar.
Namun oleh petugas, Arianti yang kondisinya lemah diminta untuk mengikuti antrean.
Sang suami yang tak tega melihat kondisi istrinya melayangkan protes.
Akhirnya petugas pun mengizinkan Arianti mendaftar tanpa perlu mengantre.