Find Us On Social Media :

Dikenal Gila Berpetualang, Anak Konglomerat Anggota Keluarga Rockefeller Ini Meninggalkan Kisah Misterius tentang Keberadaannya: Tewas Dimakan Suku Kanibal hingga Melarikan diri dari Kekayaan

By Khaerunisa, Sabtu, 22 Agustus 2020 | 19:50 WIB

Michael Rockefeller dalam perjalanan pertamanya ke New Guinea pada Mei 1960.

Baca Juga: Daftar Harga Langganan 7 Aplikasi Streaming Film di Indonesia, Mulai Rp 12.500 Sebulan

Michael melakukan banyak perjalanan mulai dari Jepang hingga Venezuela selama berbulan-bulan, akhirnya dia memulai ekspedisi antropologis ke tempat yang tidak banyak dilihat orang.

Dia bicara dengan perwakilan dari Museum Etnologi Nasional Belanda dan melakukan perjalanan kepanduan dengan apa yang disebut Nugini Belanda.

Sebuah pulau besar di lepas pantai Australia (sekarang masuk Provinsi Papua, Indonesia) untuk mengumpulkan seni dari orang suku Asmat yang tinggal di sana.

Melansir All That's Interesting, Michael Rockefeller dan tim peneliti dokumenter pergi ke Nugini Belanda.

Baca Juga: Covid Hari Ini 22 Agustus 2020: Militernya Nomor 2 di Dunia, Rusia Justru Alami Kesulitan Kembangkan Militernya Karena Pandemi Covid-19

Meski otoritas kolonial Belanda dan misionaris telah lama berada di sana, suku Asmat belum melihat orang kulit putih.

Kontak terbatas dengan dunia luar membuat suku Asmat percaya tanah di luar pulau mereka dihuni oleh arwah, sehingga ketika orang kulit putih datang dari seberang lautan mereka melihatnya sebagai semacam makhluk gaib.

Michael dan timnya akhirnya menjadi sesuatu yang menarik dan ingin diketahui oleh Otsjanep, tempat salah satu komunitas utama Asmat di pulau itu.

Tim Michael juga bukanlah sesuatu yang sepenuhnya disambut.