Find Us On Social Media :

Tahu Militernya Lebih Kuat, China Terus Provokasi India, Sehingga Hanya Ini yang Bisa Dilakukan oleh Militer India Jika Perang Benar-benar Pecah

By Mentari DP, Kamis, 20 Agustus 2020 | 14:55 WIB

Militer India vs China, siapa lebih dominan?

Intisari-Online.com - Hubungan India dan China tidak kunjung membaik.

Pasca bentrokan diperbatasan beberapa waktu lalu, hubungan kedua negara ini memanas.

Sebab, pemerintah India meminta pihak China bertanggung jawab atas kematian 20 tentara India.

Tak lama ada pertemuan antara kedua pemimpin militer India dan China. Namun sepertinya tak ada jalan keluar yang di dapatkan.

Baca Juga: Saling Serang, Obama Sebut Trump Sebagai Orang yang Malas dan Tidak Berkompeten, Trump: Dia Juga Tidak Melakukan Pekerjaan Dengan Baik, Makanya Sekarang Saya Jadi Presiden

Bahkan hubungan mereka semakin merenggang.

Tak heran, para ahli takut perang dunia 3 akan pecah diperbatasan India-China.

Dilansir dari Express.co.uk pada Kamis (20/8/2020), kekhawatiran itu dipicu oleh sengketa perbatasan lebih lanjut antara China dan India.

Deputi direktur The Asia Program, Michael Kugelman memperingatkan China ingin memberi pelajaran kepada India tentang sengketa perbatasan.

Baca Juga: Melalui Citra Satelit, Kapal Selam Nuklir China Terungkap Masuk Wilayah Tersembunyi Ini, 'AS Akan Kewalahan dan Kalah Perang dari China'

Selama wawancara dengan Express.co.uk, Kugelman mengatakan hal-hal dapat meningkat antara kedua negara jika persenjataan yang lebih berat digunakan.

Sebab hal itu bisa menyebabkan korban jiwa berguguran.

Akan tetapi, pembicaran dari kedua belah pihak saat ini snagat sulit untuk dilakukan.

"Saya pikir saat ini masing-masing pihak memiliki tuntutan inti yang kemungkinan besar tidak akan diterima oleh pihak lainnya," kata Kugelman.

"Pihak China telah lama menuntut agar India berhenti membangun jalan yang lebih besar ini di sisi perbatasannya."

"Hal ini dianggap akan mengancam arena China karena mengizinkan India untuk memiliki kekuasaan di sana."

"Di sisi lain, India telah menuntut agar China menarik semua pasukannya yang berada di wilayah yang dianggap India sebagai miliknya."

Tidak ada jalannya keluar dari setiap pembicaraan kedua negara membuat Kugelman khawatir.

Sebab, jika tuntutan itu tidak ditangani, maka masing-masing pihak akan terus melakukan apa yang mereka anggap benar dan itu dapat mengarah pada sesuatu yang lebih buruk.

Sesuatu yang lebih buruk itu bisa dikarenakan salah satu pihak lebih superior.

Baca Juga: Dipaksa Trump Kembali ke Sekolah, Lebih dari 2.000 Siswa Dinyatakan Positif Covid-19 dalam 2 Minggu Terakhir, 'Berhenti Membahayakan Nyawa Anak-anak'

Lihat China. Dari segi pasukan dan kekuatan mereka unggul jauh dari India.

Tak heran, China yang memiliki lebih banyak pasukan, mungkin akan datang ke India, dan mencoba memberi mereka pelajaran.

"Saya pikir jika hal itu terjadi berikutnya."

"Ada kemungkinan besar yang membuat kedua belah pihak saling memukul dan berkelahi satu sama lain."

Dan jika ini terjadi, jangan heran jika mereka menggunakan senjata. Tidak seperti bentrokan yang sebelumnya.

"Jika sudah menggunakan persenjatan yang lebih berat, hal ini tentu saja meningkatkan risiko korban dan kematian."

"Saat itulah Anda benar-benar perlu mengkhawatirkan potensi perang pecah."

Terakhir, Kugelman juga menjelaskan jika terjadi konflik penuh antara kedua negara, India akan berjuang untuk menyamai kekuatan militer China.

Meskipun demikian, India berada di bawah tekanan yang signifikan untuk menunjukkan kekuatannya ketika diprovokasi oleh China.

Baca Juga: Belum Puas Hancurkan Palestina Berkeping-keping, Tentara Israel Lakukan Serangan Udara ke Jalur Gaza, Kirim Ratusan Roket dan Bom Api ke 2 Juta Warga yang Tinggal di Sana