Penulis
Intisari-Online.com - Mudahnya mengakses internet dapat membawa dampak positif maupun negatif.
Salah satu dampak negatif yang perlu diwaspadai adalah mudah terjangkaunya konten pornografi oleh anak.
Tidak dapat dipungkiri, konten pornografi kini cenderung lebih mudah diakses karena teknologi yang semakin maju.
Apalagi, banyak orangtua terlalu permisif kepada anak dan memberikan gawai sejak usia dini.
Pornografi bisa menimbulkan kecanduan, tak terkecuali pada anak.
Dalam jangka panjang, kecanduan pornografi bisa memicu berbagai dampak buruk, seperti mengganggu konsentrasi anak hingga anak rentan menjadi pelaku kejahatan seksual.
Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Eva Devita Harmoniati, Sp.A(K) mengungkapkan, ketika anak menonton pornografi, mereka tetap mungkin mendapatkan rasa kesenangan, meskipun sebetulnya belum memiliki pemahaman cukup.
Kesenangan itu kemudian akan merangsang melepaskan hormon dopamin yang menimbulkan rasa senang.
Pada kesempatan berikutnya anak tersebut akan mencari-cari kembali apa yang membuatnya senang saat itu dan kembali mengakses pornografi.
Jika dilakukan terus-menerus, anak bisa mengalami kecanduan.
"Penelitian menunjukkan kecanduan pornografi dampaknya bisa seperti kecanduan narkoba." Demikian diungkapkan dr. Eva dalam Instagram Live bersama IDAI, Selasa (18/8/2020).
Kecanduan pornografi bisa menyebabkan fungsi-fungsi dalam kehidupan anak menjadi terganggu.
Baca Juga: Manfaat Kesehatan Ajaib dari Ketumbar, Jerawat Hingga Ginjal Sehat
Untuk itu, orangtua diimbau untuk mencegah itu sebelum terjadi, bahkan mencegahnya sejak sebelum anak mengakses internet.
Namun, bagaimana jika anak sudah terlanjur mengaksesnya dan mengalami kecanduan?
Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai oleh orangtua, antara lain:
- Ketika anak mulai suka bersembunyi untuk mengakses internet.
- Ketika anak mulai tidak bisa dilepaskan dari gawai.
- Ketika anak mulai menunjukkan kegelisahan ketika tidak bisa mengakses internet.
- Ketika anak mulai menunjukkan perilaku agresif ketika gawainya diambil.
- Ketika anak mulai menunjukkan perilaku seksual yang menyimpang, seperti suka memainkan alat kelaminnya atau tertangkap suka menjahili adik atau anak tetangga yang berlawanan jenis kelamin.
"Kita perlu melakukan terapi terhadap anak-anak seperti ini. Orangtua bisa membawa anak ke dokter spesialis tumbuh kembang anak atau psikiater," ucap dr. Eva.
Mencegah kecanduan pornografi Untuk mencegah anak yang belum cukup umur mengakses konten pornografi hingga mengalami kecanduan, orangtua bisa melakukan beberapa cara.
Misalnya, dengan memberi pengertian tentang apa yang boleh diakses dan tidak.
Lakukan ini sejak anak pertama kali diperbolehkan mengakses internet.
Selain itu, buat aturan yang disepakati bersama tentang alasan batasan-batasan anak dalam mengakses internet.
Komunikasikan dari awal mengenai alasan pembatasan itu dan apa dampaknya untuk mereka.
"Mudah-mudahan anak bisa dilindungi semaksimal mungkin agar terlindung dari konten pornografi, terutama dampak panjang," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tanda-tanda Anak Sudah Kecanduan Pornografi
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari