Analis telah menyuarakan keprihatinan atas implikasi insiden tersebut terhadap hubungan negara-negara ASEAN - serta hubungan kawasan dengan China, yang dituding melakukan penangkapan ikan di perairan Vietnam.
Melansir SCMP, Selasa (18/8/2020), Collin Koh, seorang peneliti di S Rajaratnam School of International Studies di Singapura, mengatakan bahwa "Vietnam memang perlu mengendalikan komunitas nelayannya".
"Sebelumnya sudah ada tanda-tanda peringatan yang mengarah ke insiden terbaru dan paling serius ini," katanya.
“Baru September lalu ada perselisihan antara patroli penangkapan ikan Malaysia dan Vietnam di lepas pantai Terengganu. Orang juga harus ingat bahwa (Hanoi) masih berusaha agar Uni Eropa menghapus kartu kuningnya (yellow card) karena penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur karena alasan seperti itu. "
Negara tetangga Thailand juga telah terpengaruh, kata Koh, dengan serentetan laporan baru-baru ini tentang pasukan maritim Thailand yang menangkap kapal-kapal penangkap ikan Vietnam.