Find Us On Social Media :

Saat Balita Sudah Naik Tahta, Kaisar Terakhir China Ini Alami Hidup yang Sangat Tragis: Jadi Kaisar 'Boneka' Jepang Saat Perang Dunia II dan Hampir Dieksekusi Negaranya Sendiri

By Maymunah Nasution, Senin, 17 Agustus 2020 | 15:41 WIB

Di masa Kekaisaran China kuno, ilmu matematika mendudukan tempat yang sangat penting.

Ia jauh dari perawatan orang tua normal, dan istana besarnya justru adalah penjaranya.

Para pelayan hanya berani memanjakannya dan tidak ada yang berani mengajarkan disiplin kepada kaisar kecil tersebut.

Pu Yi lantas menjadi pemimpin kecil yang suka menyiksa para pelayan.

Pada tahun 1919, seorang diplomat asal Skotlandia bernama Reginald Johnston diangkat sebagai guru dan tutor untuk Pu Yi yang saat itu berusia 13 tahun.

Baca Juga: Kenali Penyakit GERD dan Cara Penyembuhannya, Jangan Sampai Salah!

Dikarenakan ia melihat ada yang tidak normal dalam penglihatan anak didiknya, Johnston bersikeras membawa Pu Yi ke dokter mata, dan dokter kemudian memutuskan bahwa ia harus memakai kacamata.

Tantangan keras pun datang dari para mantan selir kekaisaran yang mengatakan bahwa memakai kacamata adalah pelanggaran tradisi bagi Kaisar Naga.

Namun akhirnya Pu Yi boleh memakai kacamata.

Pilihannya jatuh kepada kacamata berbentuk oval berlapis emas 14 karat.

Baca Juga: Dengan Mata Kepala Sendiri Saksikan Sang Ayah Ditembak Mati Tentara Belanda, Inilah Kisah Ngatimin hingga Menjadi Mata-mata Tentara Indonesia