Selanjutnya ia juga masih harus menghadapi ketidakpercayaan institusi pemerintah lokal.
Ia masih harus menjaga sekutu AS yang tidak lagi percaya dengan AS, dan runtuhnya demokrasi di seluruh dunia.
Sedikit melegakan, ia sudah pernah melihat ini semua saat ia menjabat menjadi Wakil Presiden era Barack Obama.
Namun berita lebih buruk, kesalahan kebijakan luar negeri yang bisa ia lakukan akan timbulkan dampak mengerikan, yang merusak kekuatan AS sebagai negara adidaya.
Hal ini akan memancing musuh AS untuk menguji mereka, tapi bukan China.
Justru, Kim Jong-Un yang akan diuntungkan dalam kondisi ini dan ia akan kegirangan melihat kejatuhan AS di depan mata.
Sehingga, analis menyebutkan Kim Jong-Un justru akan menguji AS lebih awal dari yang lainnya, untuk melihat kebijakan yang akan diambil oleh AS.
Dalam debat Presiden AS, Joe Biden terlihat ia lahir dan tumbuh dengan paham yang sudah menjadi etika normal di AS: paham liberal, demokrasi dan sistem sekutu.