Find Us On Social Media :

Perundingan Damai Hampir Disepakati Afghanistan dan Taliban, Sebanyak 400 Tahanan Taliban Mulai Dibebaskan, Tapi Presiden Afghanistan Sebutkan Ada Konsekuensi Mengerikan Ini di Baliknya

By Maymunah Nasution, Sabtu, 15 Agustus 2020 | 10:55 WIB

Militan Taliban yang dibebaskan oleh pemerintah Afghanistan

Mereka dipanggil oleh Presiden Ashraf Ghani, setelah pihak berwenang awalnya menolak pembebasan para milisi, yang dituduh telah melakukan kejahatan berat termasuk serangan-serangan brutal yang menewaskan warga Afghanistan serta warga negara asing.

Afghanistan dan Taliban mengatakan, mereka siap memulai pembicaraan damai di Doha, Qatar, dalam beberapa hari ke depan setelah para tahanan dibebaskan.

Para tahanan yang dibebaskan itu termasuk sekitar 44 pemberontak yang diperhatikan khusus oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lainnya, atas peran mereka dalam serangan tingkat tinggi.

Baca Juga: Covid Hari Ini 15 Agustus 2020: Kondisi Terburuk Sudah Dimulai, Kapasitas Rumah Sakit di Indonesia Mulai Penuh Pasien Covid-19 Sedangkan Jumlah Pasien Terus Bertambah

Sebelumnya pada Kamis (13/8/2020) Ghani telah memperingatkan, pembebasan para tahanan itu adalah "bahaya" bagi dunia.

"Sampai dengan masalah ini, ada konsensus tentang keinginan untuk berdamai tetapi tidak tentang pengorbanannya," ucap Ghani dalam konferensi video yang diadakan oleh sebuah lembaga konsultan AS.

"Kami sekarang telah membayar cicilan besar untuk biaya itu, dan itu berarti perdamaian akan memiliki konsekuensi," tambahnya.

Menurut Ghani, pembebasan "penjahat kelas kakap" dan pengedar narkoba "kemungkinan besar akan menimbulkan bahaya baik bagi kami maupun bagi (Amerika) dan dunia."

Baca Juga: Meski 'Diguncang dengan Pedang Xi Jinping,' Strategi Taiwan Untuk Menahan Invasi Tiongkok Ketinggalan Zaman, Lihat Saja Revolusi PLA Jadi Teknologi Tinggi Modern!