Find Us On Social Media :

Covid Hari Ini 13 Agustus 2020: Dari Gunakan Tembakau, Serangga hingga Gorila, Beginilah Perkembangan Vaksin di Seluruh Dunia

By Tatik Ariyani, Kamis, 13 Agustus 2020 | 14:23 WIB

Ilustrasi pemberian vaksin

1. Vaksin Genetik

Metode pengembangan vaksin ini prinsipnya adalah menggunakan satu atau lebih gen dari virus corona sendiri untuk memicu respons tubuh.

Berikut ini beberapa perusahaan yang tengah mengembangkan:

a. Moderna

Moderna mengembangkan vaksin berdasarkan messenger RNA (mRNA) guna menghasilkan protein virus dalam tubuh.

Perusahaan ini bekerja sama dengan National Institutes of Health di mana mereka menemukan vaksin mampu melindungi monyet dari virus corona.

Perusahaan ini melakukan uji coba pada manusia pada Maret.

Setelah uji coba tahap 2, pada 27 Juli mereka masuk uji tahap III.

Nantinya uji coba tahap akhir akan dilaksanakan dengan melibatkan 300.000 orang sehat pada 89 lokasi di wilayah Amerika Serikat.

b. BioNTech, Pfizer, Fosun Pharma

Kerja sama tiga perusahaan yakni BioNTech Jerman, Pfizer AS, dan Fosun Pharma China juga tengah mengembangkan vaksin mRNA.

Saat Mei mereka meluncurkan uji coba fase 1/2.

Sukarelawan terbukti menghasilkan antibodi untuk melawan virus dan sel kekebalan sel T.

Beberapa sukarelawan mengalami efek samping gangguan tidur dan nyeri lengan.

Pada 27 Juli uji fase 2/3 dilakukan dengan 30.000 sukarelawan di AS, Argentina, Brazil dan Jerman. 

c. Zydrus

Pembuat vaksin India Zydus Cadila tengah menguji vaksin berbasis DNA pada Juli.

Ini merupakan perusahaan kedua India yang berlomba ikut membuat vaksin.

Perusahaan ini meluncurkan uji coba tahap 2 pada 6 Agustus 2020.

d. Imperial College London

Peneliti dari Imperial College London juga tengah mengembangkan vaksin RNA untuk merangsang sistem kekebalan.

Para peneliti bermitra dengan Morningside Venture dan telah melakukan penguian tahap 1/2

e. AnGes

Perusahaan bioteknologi Jepang AnGes bermitra dengan Universitas Osaka dan Takara Bio dalam pembuatan vaksin dan telah memulai uji coba tahap I.

f. Arcturus

Perusahaan Arcturus Therapeutics dan Duke-NUS Medical School di Singapura yang berbasis di California juga tengah mengembangkan vaksin mRNA.

Pada Agustus mereka meluncurkan uji coba fase 1/2 di Rumah Sakit Umum Singapura.

g. Inovio

Inovio merupkan perusahaan Amerika. Ia mengembangkan vaksin berbasis DNA dikirim ke kulit dengan pulsa listrik dari perangkat genggam.

Mereka uji coba fase I pada Juni dan tidak menemukan efek samping serius.

Uji coba fase 2/3 akan dilakukan akhir musim panas.

h. Urevac

Trump sempat membujuk perusahaan ini untuk memindahkan penelitian dari Jerman ke Amerika namun ditolak.

Pada Juni perusahaan ini melakukan uji coba fase I dari vaksin mRNA.

i. Genexine

Perusahaan Korea Genexine mulai menguji keamanan vaksi berbasis DNA pada Juni.

Uji coba fase II akan dilakukan pada musim gugur.

j. Walvax

Biotechnology Pada Juni, Peneliti China di Akademi Ilmu Kedokteran Militer, Suzhu Abogen Biosciences dan Walvax Biotechnology akan menguji coba vaksin mereka yang diberi nama ARCoV.

Studi pada monyet yang sebelumnya dilakukan disebut berhasil pada vaksin ini.

k. Sanofi

Perusahaan farmasi Perancis Sanofi bekerja sama dengan Tanslate Bio. Pada 23 Juni mereka berencana mengujicoba fase I vaksinnya pada musim gugur.

Baca Juga: Hadapi Corona; 12 Makanan Bertahan Lebih Lama Jika Disimpan di Kulkas