3. Vaksin berbasis protein
Vaksin ini menggunakan protein virus corona atau fragmen protein untuk memicu respons imun.
Beberapa perusahaan yang menggunakan cara ini yakni:
a. Anhui Zhifei Longcom
Pada Juli, perusahaan China Anhui Zhifei Longcom memulai uji coba tahap 2. Perusahaan sendiri bermitra dengan Akademi Ilmu Kedokteran China.
b. Novavax
Perusahaan ini berbasis di Maryland dan membuat vaksin dengan menempelkan protein ke partikel mikroskopis.
Pada 4 Agustus Novavax mengumumkan hasil yang menjanjikan pada studi pendahuluan yang dilakukan pada monyet dan manusia.
Uji tahap 3 akan dimulai pada Oktober nanti.
c. Biofarmasi Clover
Perusahaan ini mengembangkan vaksin yang mengandung protein virus.
Guna menstimulasi kekebalan, vaksin diberikan dengan zat adjuvan yang dibuat oleh pembuat obat asal Inggris GSK dan Amerika dynavax.
d. Vaxine
Perusahaan Asutralia Vaxine tengah mengembangkan vaksin dengan menggabungkan protein virus dengan bahan pembantu untuk menstimulasi kekebalan.
Perusahaan ini akan mengujicoba tahap II vaksinnya pada September nanti.
e. Medicago
Perusahaan yang berbasis di Kanada ini, yang sebagian besar didanai oleh pembuat rokok Philip Morris, tengah menggunakan spesies tembakau untuk membuat vaksin.
Mereka mengirimkan gen virus ke dalam daun dan sel tumbuhan kemudian membuat cangkang protein yang meniru virus.
Pada Juli, Medicago meluncurkan uji coba fase I pada vaksin Covid-19 nabati yang dikombinasikan dengan baha pembantu dari pembuat obat GSK dan Dynavax.
Mereka akan melakukan uji coba tahap 2/3 pada Oktober. Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...
f. Kentucky BioProcessing
Vaksin berbasis tembakau kedua juga tengah dikembangkan di Kentucky BioProcessing yang merupakan anak perusahaan British American Tobacco.
Perusahaan ini merekayasa spesies tembakau yang disebut Nicotiana benthamiana untuk membuat protein virus.
Sebelumnya perusahaan ini menggunakan teknik ini untuk membuat obat Zmapp untuk Ebola.
Uji coba fase I rencananya akan dilakukan pada Juli.
g. Korea Utara
Komisi Sains dan Teknologi Korea Utara mengumumkan mereka memulai uji klinis vaksin berdasarkan protein lonjakan virus corona.
Komisi tersebut mengklaim telah menguji vaksin pada hewan tapi tak memberikan data.
Selain itu, uji efektivitas juga harus dilakukan di negara lain karena mereka mengklaim tak ada kasus di sana.
h. Univeristas Pittsburgh
Vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Pittsburg diberinama PittCoVac, yang dibuat dengan desain menutup kulit memakai 400 jarum kecil terbuat dari gula.
Nantinya saat diletakkan di kulit, jarum akan larut dan mengirim protein virus ke tubuh.
i. Sanofi
Sanofi tengah mengembangkan vaksin berdasar protein virus.
Mereka memproduksi protein dengan virus rekayasa yang tumbuh di sel serangga.
GSK akan membantu meengkapi bahan pembantu untuk merangsang kekebalan.
Uji klinis akan dilakukan pada September.