Find Us On Social Media :

Ngeri, Citra Satelit Ini Tunjukkan Pantai di China Tiba-tiba Menjadi Merah Bagaikan Karpet Darah, Rupanya Ada Penjelasan Sangat Ilmiah di Baliknya

By May N, Kamis, 13 Agustus 2020 | 10:59 WIB

Tangkapan layar foto Pantai Panjin, China, yang dipenuhi warna merah bagaikan karpet darah

Ngeri, Citra Satelit Ini Tunjukkan Pantai di China Tiba-tiba Menjadi Merah Bagaikan Karpet Darah, Rupanya Ada Penjelasan Sangat Ilmiah di Baliknya

Intisari-online.com - Ngeri-ngeri sedap, mungkin penggambaran yang tepat tentang pantai di China ini.

Mengutip CNN, sebuah pantai di China tiba-tiba menjadi berwarna merah darah.

Luasannya tidak terhingga, disebutkan dari citra satelit yang didapatkan dari Getty Images, lahan basah di lepas pantai tersebut juga menjadi berwarna merah.

Pantai seluas 6.667 hektar itu penuh dengan warna merah.

Baca Juga: Mantan Karyawan McD Sarankan Pembeli Tidak Menuang Makanan ke Atas Nampan, Alasannya?

Namun meski begitu, banyak wisatawan yang antusias mendatangi pantai tersebut.

Bahkan, setiap tahun ada 2 juta turis yang datang, menurut Komite Administratif pantai tersebut.

Pantai itu tidak terisi oleh pasir.

Ada hal lain yang sebabkan pantai itu bisa berwarna merah darah.

Baca Juga: Catat Baik-baik ya! Ternyata 5 Jenis Makanan Ini Tidak Bisa Dikonsumsi Tiap Hari karena Bahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tanaman langka

Warna merah di pantai Panjin, China tersebut rupanya berasal dari tanaman langka yang tumbuh di pantai itu.

Disebut seepweed atau nama latinnya Suaeda maritima, adalah tanaman yang memenuhi pantai Panjin.

Baca Juga: Salah Satunya Jadi Santapan Favorit Harian, Waspada 3 Makanan Ini Bisa Bikin Kesuburan Wanita Berkurang hingga Sulit Hamil

Pantai Panjin memang tidak layaknya pantai biasa yang dipenuhi dengan pasir.

Pantai ini merupakan pantai reklamasi dengan lahan basah dan volume lumpur yang sangat banyak.

Lahan basah dan lumpur tersebut menjadi habitat tanaman seepweed ini.

Tanaman ini akan tumbuh pada musim semi dan bunganya akan kembang pada awal Juli.

Baca Juga: Musim Dingin Menanti, Lembah Galwan Masih Penuh Ketegangan, Senjata dan Tentara Dikirim Ke Wilayah Tersebut: Para Tentara Harus Bersiap Hadapi Dinginnya Himalaya Atau Meninggal Dunia!

Bunga itulah yang berwarna merah dan ciptakan karpet darah tersebut.

Bahkan, warna merah tanaman ini semakin pekat seiring dengan bergantinya musim panas menjadi musim gugur.

Hingga puncaknya ia tampak sangat merah bagaikan karpet darah pada September dan Oktober.

Baca Juga: Baru Saja Rusia Umumkan tentang Vaksin Corona Sputnik V yang Diklaim Berikan Imunitas Selama 2 Tahun, Menkes AS Sudah Nyatakan Kecurigaan Karena Hal Ini

Pantai Panjin justru merupakan 'tepi pantai paling romantis di China', mengutip media lokal.

Di seluruh permukaan bumi, ada 100 variasi seepweed yang selalu tumbuh di lahan basah.

Namun, tanaman yang tumbuh di Panjin merupakan spesies unik dengan warna merahnya yang sangat indah.

Baca Juga: Berkat Miliki Bobot 120 Kg, Pria Ini Selamat dari Maut, Perut Besarnya Membuatnya Tersangkut di Bibir Sumur

Pantai yang sebetulnya rawa tersebut juga terkenal dengan kepiting rajungannya, tanaman bambu serta beras yang tumbuh di sekitar rawa itu.

Pantai itu juga rumah bagi 260 spesies burung bermigrasi yang berbeda, termasuk burung black-billed gulls yang terancam punah, serta bangau merah, salah satu bangau terlangka di dunia.

Baca Juga: Bertahan Hidup di Tengah Pandemi, Ini Kisah Pilot Banting Stir Jadi Pedagang Mie Ayam, Sempat Jualan Baju Online hingga Terinspirasi Teman

Akibat Corona, lahan basah Pantai Merah sempat ditutup lalu dibuka kembali April lalu.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini