Find Us On Social Media :

Kekacauan setelah Ledakan Beirut, Puluhan Ribu Demonstran yang Marah Menyerbu Kantor Parlemen, Seorang Polisi Tewas dan Ratusan Orang Luka-luka

By Khaerunisa, Minggu, 9 Agustus 2020 | 09:29 WIB

Unjuk rasa di Beirut

Baca Juga: Setia Sampai Mati, Wanita Ini Merangkak ke Sisi Tubuh Suaminya yang Telah Meninggal untuk Menghembuskan Napas Terakhir: 'Saya Tidak akan Membiarkan Dia Pergi Sendirian'

Para pengunjuk rasa marah pada kelas politik yang mereka salahkan atas ledakan baru-baru ini, serta krisis ekonomi yang melanda negara itu.

Najib Farah, seorang pengunjuk rasa berusia 35 tahun, mengatakan: "Ada kebencian dan ada darah antara kami dan otoritas kami.

"Orang-orang ingin balas dendam,".

Para pengunjuk rasa meneriakkan kemarahan mereka terhadap pemerintah.

Baca Juga: Gara-gara Asam Lambung Menahun, Rezeki Totok Jadi Lebih Kenceng Setelah Bertemu Madu Klanceng

"Rakyat menginginkan jatuhnya rezim," teriak mereka.

Sementara poster yang mereka pegang bertuliskan: "pergi, kalian semua pembunuh".

Lainnya berteriak "mengundurkan diri atau gantung".

Kelas penguasa negara itu disalahkan atas korupsi yang meluas, ketidakmampuan dan salah urus yang menurut pengunjuk rasa berkontribusi pada ledakan mematikan di dermaga kota.