Find Us On Social Media :

Mencurigakan, Setelah Berkilah Dia Tidak Bisa Menangani Amonium Nitrat yang Diduga Penyebab Ledakan Beirut, Presiden Lebanon Kini Tolak Penyelidikan Internasional!

By Maymunah Nasution, Minggu, 9 Agustus 2020 | 06:00 WIB

Petugas berjaga saat helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di Beirut, Lebanon Selasa (4/8/2020)

Mencurigakan, Setelah Berkilah Dia Tidak Bisa Menangani Amonium Nitrat yang Diduga Penyebab Ledakan Beirut, Presiden Lebanon Kini Tolak Penyelidikan Internasional!

Intisari-online.com - Presiden Lebanon Michael Aoun menolak penyelidikan internasional dalam bentuk apa pun, terkait ledakan dashyat di Beirut.

Menurutnya, ledakan di pelabuhan itu terjadi akibat rudal atau kelalaian petugas.

Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 154 orang hingga Sabtu (8/8/2020), dengan sekitar 5.000 orang luka-luka.

Sementara ini 2.750 amonium nitrat yang 6-7 tahun tersimpan di gudang pelabuhan, dianggap sebagai penyebab ledakan.

Baca Juga: Membantu Belajar Mengenal Bagian Tergeli pada Wanita untuk Orgasme

Insiden ini memicu protes besar atas bobroknya pemerintahan Lebanon.

Bahkan Aoun pun pada Jumat (7/8/2020) mengakui, sistem yang "lumpuh" perlu "dipertimbangkan lagi".

Presiden berusia 85 tahun itu menjanjikan "keadilan ditegakkan cepat", tetapi menolak seruan banyak kalangan untuk mengadakan penyelidikan internasional.

"Ada dua skenario atas apa yang terjadi: kelalaian atau campur tangan asing melalui rudal atau bom," katanya dikutip dari AFP.

Baca Juga: Cara Membuat Masker Lidah Buaya untuk Rambut Berkilau hingga Rambut Rontok

Ini adalah kali pertama seorang petinggi negara Lebanon menyebut adanya kemungkinan pelabuhan itu telah diserang.

Awal mula kebakaran di gudang dan ledakan di pelabuhan Beirut ibu kota Lebanon, sampai sekarang masih simpang siur.

Asal-usul muatan besar amonium nitrat itu masih misteri, sedangkan sesaat sebelum ledakan dikabarkan ada pengelasan pintu gudang.

Lalu ada juga dugaan kembang api yang disimpan di tempat yang sama atau di dekatnya.

Baca Juga: Penemuan Jenazah Bocah Bercelana SD Sempat Bikin Geger Warga, Identitasnya Akhirnya Terungkap

Sebanyak empat jenazah ditemukan di dekat ruang kendali pelabuhan pada Jumat, lokasi di mana banyak orang diperkirakan sedang bekerja saat ledakan terjadi.

Tidak ada yang ditemukan hidup di sekitar area itu.

Sementara itu Beirut telah menerima aliran bantuan internasional sejak terjadinya ledakan.

Pada Jumat bantuan yang diterbangkan dari Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab sudah mendarat di Lebanon.

Baca Juga: Tiba-tiba Tertidur Saat Membicarakan Bisnis dengan Dua Wanita, Bangun-bangun Uang Miliaran Rupiah dan Barang Berharga Pria Ini Raib

Sebelumnya, Perancis, Kuwait, Qatar, dan Rusia juga mengirim bantuan.

(Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ledakan Beirut, Presiden Lebanon Tolak Penyelidikan Internasional, Kenapa?"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini