Advertorial

Usai Ledakan Lebanon, Terkuak India Juga Simpan 690 Ton Amonium Nitrat, Sering Timbulkan Bencana Industri di Negeri Bollywood Ini

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Hampir 700 ton amonium nitrat tersimpan di pelabuhan India sejak 2015, menurut keterangan para pihak berwenang.

Amonium nitrat merupakan zat yang biasa digunakan membuat pupuk atau sebagai bahan peledak, dan menjadi penyebab ledakan besar di Lebanon.

Lebih dari 150 orang tewas dan 5.000 lainnya luka-luka akibat 2.750 ton amonium nitrat yang meledak, setelah disimpan selama 6-7 tahun di pelabuhan Beirut.

Usai insiden tersebut, otoritas India kemudian memerintahkan peninjauan semua bahan yang berpotensi menimbulkan bahaya di pelabuhannya.

Baca Juga: Covid Hari Ini 8 Agustus 2020: Bisa Jadi Pelajaran Buat Indonesia, Ini 3 Faktor Kasus Covid-19 di India Lampaui 2 Juta

Mereka kemudian diberitahu ada 690 ton amonium nitrat di Chennai, India selatan.

Sebanyak 37 kontainter bahan kimia itu diimpor dari Korea Selatan pada 2015 oleh sebuah perusahaan India.

Amonium nitrat itu ditujukan untuk membuat pupuk, tapi kemudian disita karena ditemukan berkadar bahan peledak.

Departemen Bea Cukai setempat pada Kamis (6/8/2020) coba meredakan ketegangan.

Baca Juga: 8 Minggu Abaikan Rasa Sakit di Kaki Kanannya demi Rawat Pasien Covid-19, Perawat Ini Pasrah Kakinya Harus Diamputasi, 'Saya Sibuk Bantu Orang Lain Hingga Lupa dengan Rasa Sakit di Diri Saya'

Menurut mereka, bahan kimia tersebut tidak menimbulkan bahaya dan proses lelang untuk menjualnya sedang berlangsung.

"Bahan kimia sitaan disimpan dengan aman di kargo, dan keamanan publik dijamin dengan mempertimbangkan sifat berbahaya dari zat tersebut," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Amonium nitrat adalah garam kristal tak berbau, yang telah menjadi penyebab berbagai ledakan dahsyat di dunia industri selama puluhan tahun.

Baca Juga: Masih Terbatas untuk Kebutuhan Militer, Prabowo Ternyata Juga Pesan Maung SWB: 'Beliau Minta Maung dalam Dua Versi'

Jika dikombinasikan dengan bahan bakar minyak (BBM), zat ini dapat menjadi bahan peledak yang banyak dipakai industri konstruksi.

Selain itu juga bisa digunakan sebagai material bom rakitan, seperti dalam serangan Kota OKlahoma 1995.

AFP melaporkan, banyak negara di Uni Eropa mencampur amonium nitrat dengan kalsium karbonat untuk membuat senyawa yang lebih aman.

Bencana industri sering terjadi di India.

Baca Juga: Diregistrasi Minggu Depan, Rusia Ciptakan Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia, 'Semua Biaya Ditanggung Pemerintah'

Pada Mei contohnya, gas stirena bocor dari sebuah pabrik di selatan yang menewaskan 15 orang.

Jauh sebelumnya pada 1984, metil isosianat beracun bocor dari pabrik pestisida di Bhopal yang merenggut 3.500 korban jiwa, lalu bertambah beribu-ribu lainnya di tahun-tahun berikutnya.

Itu merupakan salah satu bencana industri terburuk dalam sejarah "Negeri Bollywood".

Baca Juga: Nyawa Balas Nyawa, Perut Seekor 'Monster' Buaya Dibelah Warga Usai Memangsa Hidup-hidup Bocah 14 Tahun yang Cari Siput di Sungai

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usai Ledakan Lebanon, Terkuak India Juga Simpan 690 Ton Amonium Nitrat"

Artikel Terkait