Find Us On Social Media :

Seakan Tidak Mau Dianggap Lalai Dari Tugasnya, Presiden Lebanon Berkilah Dari 'Sudah Tahu Soal Amonium Nitrat' Dengan Dalih 'Saya Tak Punya Kewenangan Menanganinya'

By Maymunah Nasution, Sabtu, 8 Agustus 2020 | 17:42 WIB

ledakan dahsyat yang menghantam Beirut

Seakan Tidak Mau Dianggap Lalai Dari Tugasnya, Presiden Lebanon Berkilah Dari 'Sudah Tahu Soal Amonium Nitrat' Dengan Dalih 'Saya Tak Punya Kewenangan Menanganinya'

Intisari-online.com - Menyoal ledakan di Beirut, Lebanon, rupanya Sang Presiden Lebanon, Michel Aoun ungkapkan hal tidak terduga.

Ia katakan ia sudah tahu tentang keberadaan amonium nitrat sekitar tiga pekan sebelum ledakan di Beirut.

Aoun mengaku, ia mendapatkan informasi itu pada 20 Juli.

Selanjutnya ia mengklaim ia sudah memerintahkan pejabatnya agar "melakukan apa yang perlu dilakukan".

Baca Juga: Manfaat Daun Salam untuk Kecantikan, Bikin Kepala Bebas Ketombe

Meski begitu, Presiden Lebanon berusia 85 tahun tersebut menyatakan dia tak punya otoritas untuk menangani bahan kimia itu, dan tak tahu harus menaruhnya di mana.

Awak media kemudian menanyakan apakah harusnya Michel Aoun menindaklanjuti perintahnya.

"Anda tahu berapa banyak masalah yang bertumpuk?" tanyanya.

Dia menjawab, setiap pejabat mempunyai pangkat sesuai tanggung jawab masing-masing, dan mereka sudah mendapatkan pemberitahuan yang jelas.

Baca Juga: Tak Akan Biarkan Pemilu AS Berjalan Lancar, Rusia, China dan Iran Ikut Campur, Siapa yang Akan Dimenangkan oleh Ketiganya?

"Ketika Anda merespons sebuah dokumen dengan menyatakan 'lakukan apa yang perlu dilakukan'. Bukankah itu jelas perintah?" ujar dia.

Dalam dokumen yang diungkap, ternyata militer, bea cukai, maupun komisi kehakiman sudah menyuarakan kekhawatiran akan bahan kimia ini selama enam tahun terakhir.

Dilansir Sky News Sabtu (8/8/2020), Aoun menjabat pada 2016 setelah Lebanon dua tahun tanpa presiden, sementara faksi politik saling bersaing.

Dia menyalahkan pemerintahan terdahulu atas ledakan di Beirut, yang menewaskan lebih dari 150 orang serta melukai sekitar 5.000 lainnya.

Baca Juga: SARS-CoV-2 Ahli Mimikri, Ilmuwan Temukan Bukti Bagian dari Sistem Kekebalan dapat Memperparah Covid-19

"Mereka sudah menyuarakan betapa berbahayanya. Saya bahkan tak tahu seberapa bahaya dan di mana disimpan. Saya tak punya kewenangan menanganinya," kilahnya.

Sejauh ini, tidak ada yang tahu penyebab pasti ledakan.

Tapi Aoun menyatakan pemerintah menginvestigasi kemungkinan seperti dihantam roket atau bom.

Pihak berwajib melakukan penahanan terhadap 16 pejabat pelabuhan buntut insiden tersebut, dan menginterogasi puluhan lainnya.

Baca Juga: 8 Manfaat Kesehatan Mengejutkan dari Ketumbar, Kaya Antioksidan

Hassan Koraytemn, kepala pelabuhan Beirut, bersama dengan Kepala Bea Cukai Badri Daher dan pendahulunya merupakan salah satu pejabat yang ditahan.

Publik Beirut melakukan demonstrasi setelah ledakan terjadi, di mana mereka menuding ada permainan korupsi yang berujung kepada insiden itu.

(Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Lebanon Sudah Tahu soal Amonium Nitrat 3 Pekan Sebelum Meledak di Beirut"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini