Find Us On Social Media :

Waspada Perang Dunia 3! Setelah Iran dan China, Korea Utara Beri Peringatan Perang Nuklir ke AS, Kim Jong-un Membual Punya Daya Tembak Luar Biasa

By Mentari DP, Sabtu, 8 Agustus 2020 | 13:05 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Intisari-Online.com - Ada beberapa negara yang sudah memberi peringatan perang terhadap Amerika Serikat (AS).

Ada Iran yang terjadi karena serangan rudal yang tewas salah satu jenderal mereka. 

Ada juga China yang dikarenakan konflik di Laut China Selatan.

Nah, kini bertambah satu negara yang memberi peringatan pada AS. Mereka adalah Korea Utara.

Baca Juga: Meski Kekuatan Militernya Jauh di Bawah China, Australia Akui Perang dengan China Mungkin Terjadi, Langsung Gandeng Negara Ini Untuk Jadi Sekutu

Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (8/8/2020), Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengirimkan peringatan nuklir kepada AS.

Peringatan ini disampaikan oleh Profesor James Hoare dari School of Oriental and Asian Studies (SOAS) di London.

James berbicara seperti itu setelah analisis yang diterbitkan di situs web 38 North oleh Markus V Garlauskas, mantan Pejabat Intelijen Nasional AS untuk Korea Utara.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Diizinkan Trump, Lebih dari 100 Warga AS Tewas Setelah Konsumsi Hydroxychloroquine Untuk Obati Covid-19

Dari analisis itu, Garlauskas melihat Ri Pyong Chol, mantan komandan Angkatan Udara Tentara Rakyat Korea, yang sekarang merupakan tangan kanan Kim Jong-un, sedang duduk di sebelah Kim dalam pertemuan tertutup di Pusat Komisi Militer (CMC) pada 18 Juli.

Hoare mengatakan, "Kita harus berhati-hati."

"Korea Utara tidak sekaku seperti Uni Soviet dulu jika terkait masalah nuklir."

"Jika ada perubahan kebijakan yang tiba-tiba, Ri mungkin akan menghilang untuk mempersiapkan militer."

"Tapi untuk saat ini, militer tampaknya akan bersiaga pada bulan ini."

Hoare menambahkan, mungkin pertemuan tertutup itu terkait keamanan dalam negeri. Namun siapa yang tahu bahwa ini mungkin masalah internasional.

"Secara pribadi, saya pikir ini mereka ingin menunjukkan bahwa Korea Utara sekarang dengan serius karena itu adalah tenaga nuklir."

"Jadi bisa saja itu pesan tersirat untuk calon presiden AS."

Selama artikelnya, Garlauskas juga memuat gambar Kim tengah memeluk Ri setelah uji coba rudal yang berhasil pada tahun 2016 lalu.

Tidak heran kehadiran Garlauskas bisa menyiratkan bahwa Korea Utara mungkin tengah membuat rencana untuk lebih banyak melakukan tes rudal.

"Sejak Januari, rezim Kim Jong-un telah secara terbuka mengisyaratkan niatnya untuk tidak hanya terus memproduksi sistem senjata strategis yang ada, tetapi untuk mengungkap dan menguji yang baru."

"Dan kebangkitan Ri Pyong Chol pada saat yang sama memperkuat bahwa ini lebih dari sekadar retorika."

"Promosi Ri bisa menunjukkan bahwa Korea Utara siap mendorong produksi, pengembangan, dan pengujian senjata strategis."

Baca Juga: 8 Minggu Abaikan Rasa Sakit di Kaki Kanannya demi Rawat Pasien Covid-19, Perawat Ini Pasrah Kakinya Harus Diamputasi, 'Saya Sibuk Bantu Orang Lain Hingga Lupa dengan Rasa Sakit di Diri Saya'

Pada awal pekan ini, sebuah laporan PBB yang bocor menunjukkan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk mengerahkan perangkat nuklir miniatur di hulu ledak rudal balistiknya.

Seminggu sebelumnya, Kim Jong-un membual tentang daya tembak luar biasa yang dia miliki di ujung jarinya.

Dia mengatakan hal itu kepada para veteran yang berkumpul untuk upacara yang menandai peringatan 67 tahun berakhirnya Perang Korea.

"Sekarang, kita telah berubah menjadi negara yang dapat mempertahankan diri dengan andal dan teguh terhadap tekanan intensitas tinggi dan ancaman militer dan pemerasan oleh kaum reaksioner imperialistik dan kekuatan musuh."

"Tidak akan ada perang di tanah ini lagi dan keamanan nasional serta masa depan kami akan dijamin dengan tegas dan permanen."

"Karena penangkal nuklir pertahanan diri kami yang andal dan efektif," jelas Kim Jong-un.

Baca Juga: Diregistrasi Minggu Depan, Rusia Ciptakan Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia, 'Semua Biaya Ditanggung Pemerintah'