Find Us On Social Media :

Malaysia Pertegas Tidak Ingin Terseret dalam Pergolakan Negara Adidaya yang Heboh Unjuk Gigi di Laut China Selatan: 'Jangan Sampai Memecah ASEAN, Harus Bersatu!'

By Maymunah Nasution, Kamis, 6 Agustus 2020 | 14:01 WIB

Perang AS-Tiongkok di Laut China Selatan Pasti akan Segera Pecah Jika Sampai Hal Sepele Ini Terjadi

Malaysia Pertegas Tidak Ingin Terseret dalam Pergolakan Negara Adidaya yang Heboh Unjuk Gigi di Laut China Selatan: 'Jangan Sampai Memecah ASEAN, Harus Bersatu!'

Intisari-online.com - Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, Malaysia harus memastikan tidak terseret dan terjebak dalam pergolakan geopolitik antara negara-negara adidaya dalam upayanya menyelesaikan sengketa Laut China Selatan.

Hishammuddin berbicara di Parlemen Malaysia, Rabu (5/8), menjawab pertanyaan dari Anggota Parlemen tentang status tuntutan China untuk wilayah di Laut China Selatan dan bagaimana hal ini berdampak pada keamanan juga kedaulatan Malaysia.

Dia menggarisbawahi, Kementerian Luar Negeri ingin menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan secara konstruktif melalui "negosiasi diplomatik yang tepat", dan menyoroti dua masalah utama yang Malaysia hadapi.

"Pertama-tama, saya tidak ingin Malaysia terseret dan terjebak dalam pergolakan geopolitik antara negara-negara adidaya (di Laut China Selatan)," kata Hishammuddin seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: Termasuk Bisa Membakar Saluran Pernapasan, Ledakan Beirut Ciptakan Perang Jangka Panjang untuk Cegah Korban Berjatuhan Lebih Banyak Akibat Amonium Nitrat, Dampaknya Sangat Mengerikan Bagi Kesehatan, Ini Buktinya

“Kita harus mencegah insiden yang tidak diinginkan terjadi di perairan teritorial kita. Kita juga harus mencegah bentrokan militer di perairan (Laut China Selatan) antara pihak-pihak terkait,” tambahnya.

Kedua, Hishammuddin menyatakan, sengketa Laut China Selatan tidak dapat digunakan sebagai masalah yang akan menyebabkan perpecahan antara negara-negara anggota ASEAN.

“Jika kita mengikuti narasi dan menyerah pada tekanan kekuatan super, potensi bagi negara-negara ASEAN untuk membungkuk dan memihak negara-negara tertentu akan tinggi," ujar dia.

"Saat menghadapi kekuatan super besar, kita harus bersatu, sebagai satu blok, sehingga kekuatan kita akan disinergikan secara efektif,” tegasnya.

Baca Juga: Dari Syarat hingga Proses Penyaluran, Inilah Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui soal Bantuan Rp 600 Ribu untuk Karyawan Swasta dari Pemerintah

Hishammuddin mencatat, sengketa wilayah Malaysia di Laut China Selatan tidak hanya dengan China.

Tetapi, ada juga "klaim yang tumpang tindih" dengan sesama negara ASEAN, seperti Filipina, Vietnam dan Brunei.

“Jika ASEAN pecah, dan Malaysia sendiri tidak mampu melawan AS dan China, peluang terbaik kami adalah jika ASEAN tetap solid," katanya.

"Untuk menyelesaikan masalah Laut Cina Selatan dengan Tiongkok, kita harus memastikan bahwa solidaritas ASEAN kuat dan kita tetap bersatu sebagai satu blok,” ujar dia.

Baca Juga: Ada-ada Saja! Berikut 4 Kelakuan Menjijikkan Penumpang di Pesawat, Termasuk Pakai Masker dari Celana Dalam

Tiongkok mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, tetapi ada juga klaim yang tumpang tindih oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Washington dan sekutunya juga menentang klaim teritorial Beijing.

Washington telah meminta Beijing untuk menghentikan "taktik intimidasi" di Laut China Selatan dan mendorong kehadiran AS di perairan yang disengketakan. (*)

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Di Laut China Selatan, Malaysia tak ingin terseret dalam pergolakan negara adidaya"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini