Find Us On Social Media :

Memiliki Rekam Jejak Mengkhawatirkan, Kondisi Ekonomi Indonesia Akan Diumumkan Tepat Hari Ini, Benarkah Kita Jatuh ke Jurang Resensi?

By Mentari DP, Rabu, 5 Agustus 2020 | 15:00 WIB

Ilustrasi uang.

Sama dengan Sri Mulyani, Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan mengalami tekanan dengan tumbuh negatif antara 4 persen hingga 4,8 persen.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjelaskan, proses pemulihan ekonomi RI akan berlangsung sangat lambat atau berbentuk huruf U (U-shape) karena tengah menghadapi masa-masa yang sangat sulit.

"Kuartal II, Kemenkeu (memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia) negatif 4 persen."

"(Proyeksi) BI kurang lebih angkanya sama, antara 4 persen sampai 4,8 persen. Itu range kita."

"Dengan U-shaped recovery, (pemulihan) relatif lambat," ujar Destry dalam konferensi video di Jakarta, Senin (20/7/2020).

Sementara itu, Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi 4,72 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Banyak penyebab yang membuat ekonomi tertekan.

Seperti konsumsi rumah tangga yang menurun, indeks kepercayaan konsumen menurun, penjualan mobil dan motor terkontraksi, serta PMTB diperkirakan tumbuh negatif.

Bakal resesi?

Minusnya pertumbuhan ekonomi RI diyakini masih akan berlanjut pada kuartal III-2020.

Baca Juga: Setiap Tahun Bertambah Puluhan Miliar, Segini Banyak Harta Kekayaan Ketua DPR Puan Maharani, Melonjak Drastis!