Selain itu, stigma negatif yang dihadapi pasien corona Indonesia turut jadi persoalan tersendiri.
Diberitakan The Guardian, beberapa warga takut kehilangan pekerjaan, sehingga ratusan pedagang di pasar tradisional Bali, Sumatra, dan Jakarta tidak mau dites.
Pun dengan tata cara pemakaman dalam Islam di mana jenazah harus dimandikan, menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan virus corona.
Arief Bakhtiar dokter spesialis pulmonologi di Surabaya menyampaikan ke The Guardian, dia pernah mendapat satu kasus yang anggota keluarga korban menolak diagnosis kerabatnya meninggal karena Covid-19.
Mereka kemudian memakamkan jenazah sesuai prosedur dalam Islam, dan dua minggu kemudian Arief mendengar dua anggota keluarga lainnya meninggal diduga karena Covid-19.
Misinformasi dari influencer dan pakar gadungan
Beralih ke New York Times, media asal AS itu memasang judul "In Indonesia, False Virus Cures Pushed by Those Who Should Know Better" di artikelnya.
Judul tersebut kurang lebih berarti, "Di Indonesia, obat palsu virus ini disarankan oleh orang-orang yang seharusnya lebih tahu."