Penulis
Setelah Kabur ke AS, Ilmuwan China ini Baru Berani Ungkap Fakta Baru Mengenai Asal Virus Corona
Intisari-Online.com - Hingga kini, asal usul virus corona masih menjadi perdebatan.
Ketika sebagian besar masyarakat meyakini virus itu berasal dari pasar seafood Wuhan di China, namun banyak pula yang beranggapan virus itu lepas dari laboratorium Wuhan.
Kantor direktur intelijen nasional AS sendiri telah menyatakan Covid-19 "bukan tidak buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis".
Namun, Presiden AS Donald Trump telah berbicara lebih dari sekali tentang keyakinannya bahwa virus telah diproduksi di China.
Melansir Daily Star, Minggu (2/8/2020), pada bulan Mei, menanggapi seorang wartawan yang bertanya "apakah Anda melihat sesuatu pada titik ini yang memberi Anda tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa Institut Virologi Wuhan adalah asal dari virus ini?" Trump menjawab: "Ya, sudah. Ya saya punya."
Dia menambahkan, "Dan saya pikir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus malu pada diri mereka sendiri karena mereka seperti agen hubungan masyarakat untuk China."
Ditekan untuk informasi lebih lanjut tentang pernyataan kontroversialnya, dia menjawab, "Saya tidak bisa memberitahu kalian. Saya tidak diizinkan memberitahu kalian."
Beberapa pemerintah di seluruh dunia telah mengkritik keengganan China untuk berbagi informasi tentang virus tersebut.
The Five Eyes, sebuah kelompok koperasi dari badan-badan intelijen dari AS, Kanada, Inggris, Australia dan Selandia Baru, menggambarkan bahwa tanggapan rahasia China terhadap pandemi itu sama dengan "serangan terhadap transparansi internasional".
Berbedadari klaim sebelumnya, seorang ahli medis China justru mengungkap hal yang sama sekali baru mengenai asal virus corona.
Seorang ahli medis China memperbarui klaim bahwa pandemi virus corona dimulai dari laboratorium militer.
Dr Li Meng-Yan, seorang spesialis virologi dari Hong Kong, mengatakan bahwa dia takut "dihilangkan" oleh pasukan China karena hal yang dipercayainya tersebut.
"Saya tahu bahwa begitu saya berbicara, saya bisa menghilang kapan saja, sama seperti semua pemrotes yang berani di Hong Kong," katanya dalam video siaran langsung dengan Lude Press.
"Saya bisa menghilang kapan saja. Bahkan nama saya tidak akan ada lagi."
Li Meng-Yan kecewa karena klaimnya tersebut tidak dianggap serius oleh atasannya di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong.
Untuk itu, Li sekarang pindah ke AS demi keselamatannya.
Ketika dia melaporkan temuannya kepada atasannya, Li diberitahu untuk tidak melewati "garis merah" pemerintah China dan "tetap diam dan berhati-hati".
Inti dari klaim Li adalah bahwa dia menyadari ketika mempelajari penularan virus dari orang ke orang yang dia "nilai dengan jelas" Covid-19 berasal dari fasilitas penelitian yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat.
"Pasar basah Wuhan hanya digunakan sebagai umpan," katanya.