Penulis
Intisari-Online.com – Wabah virus corona di dunia bahkan Indonesia ini tidak bisa dianggap remeh.
Jumlah kasusnya yang banyak, juga angka kematian pasien akibat Covid-19 cukup tinggi.
Berdasarkan data Worldometers per Rabu 29 Juli 2020, tercatatada4,901 kasus kematian pasien Covid-19 dari jumlah total 102,051 kasus di tanah air.
Pasien yang menjadi korban wabah virus corona ini berasal dari berbagai kalangan, tidak hanya dari kalangan bawah saja.
Salah satu pasien yang menjadi korban keganasan Covid-19 adalahArief S Wirawangsadita.
Arief merupakan salah satu pengusaha terkenal di bidang pariwisata,iamerupakanpemilik Bumbu Desa, salah satupemilikKampung Sampireun, pengelola Le Marly, Bancakan, Alas Daun.
Pria 55 tahun tersebut meninggalpada Minggu, 26 Juli 2020.
Kabar meninggalnya Arief dibagikan salah satunya olehakun Facebook resmi Kampung Sampireun.
"Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Keluarga Besar Kampung Sampireun turut berduka atas kepergian almarhum Bapak Arief Wirawangsadita. Salah satu Owner Kampung Sampireun,” tulispostingan tersebut Selasa, 28 Juli 2020.
“Semoga Allah ampuni segala dosa-dosanya dan Allah kumpulkan dengan orang-orang yang shalih. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan iman dan kelapangan dada untuk menerima semua takdir yang Allah tetapkan. Aamiin Ya Allah ya rabbal alamiin," tambah postingan duka cita tersebut.
Kasus Covid-19 di Jakata melonjak
Sementra itu, kabar Arief meninggal karena terpapar virus corona disampaikan langsung oleh akunFacebook dengan nama Arief Mochammad.
Baca Juga: Penting! Presiden Jokowi Ingatkan Waspada Gelombang Kedua Virus Corona, Kapan Akan Terjadi?
Menurut tulisannyaArief meninggal dunia pada usia 55 tahun setelah dinyatakan positif virus corona.
Disebutkan juga infeksi yang dialami Arief semakin parah karena dirinya memiliki penyakit penyerta yang memicu komplikasi yaknidarah tinggi, diabetes, dan ISPA.
“Alm Arief Wirawangsadita usia 55th wafat tadi pagi jam 08.00an Ahad 26 Juli 2020, pemilik Bumbu Desa, salah satu Owner Kampung Sampireun, pengelola Le Marly, Bancakan, Alas Daun. Sampai hari jumat masih menunggu hasil lab test yang sebelumnya negatif, jadi hanya 2 hari dari dinyatakan positif Covid-19,” ungkapnya.
“Alm memiliki penyakit bawaan lama, darah tinggi dan gulanya tinggi, belakangan kena ISPA. Sementara byk org yg percaya kl covid itu cuma akal2an saja dan virusnya tidak ada Saling doa untuk kita semua, untuk saling menjaga satu sama lain dan jaga kesehatan," tambah akun Arief Mochammad.
Melihat kejadian ini tentu harus disadari, bahwa infeksi virus corona ini sangat berbahaya, apalagi jika yang terkena memiliki penyakit penyertayang memicu komplikasi seperti hipertensi dan diabetes.
Menurut Center Diseasae Control and Prevention (CDC),pengidap penyakit penyerta seperti penyakit jantung atau diabetes, infeksi Covid-19 bisa berkembang menjadi kondisi yang sangat parah.
Mereka berisko lebih tinggi mengalami komplikasi corona, seperti pneumonia, gagal napas akut, Acute respiratory distress syndrome (ARDS), kerusakan hati, gagal ginjal akut, sampai syok septik.
Memang tidak semua orang akan mengalami komplikasi corona.
Namun, tentu akan jauh lebih baik jika kita mencegah kejadian tersebut terjadi dengan mematuhi segala protokol kesehatan yang dianjurkan. (Anjar Saputra)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Penyakit Penyerta Diabetes dan Darah Tinggi Picu Komplikasi Infeksi Corona, Pemilik Resto Bumbu Desa Meninggal Dunia”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari