Jadi Biang Keladi Hubungan China-AS Makin Amburadul, Ternyata Sosok Wanita China Inilah yang Membuat Amerika Naik Darah Sampai Tutup Konsulat China, Foto Ini Jadi Bukti Terkuatnya

May N

Penulis

Jadi Biang Keladi Hubungan China-AS Makin Amburadul, Ternyata Sosok Wanita China Inilah yang Membuat Amerika Naik Darah Sampai Tutup Konsulat China, Foto Ini Jadi Bukti Terkuatnya

Intisari-online.com -Sekilas, Tang Quyuan atau Tang Juan (37) terlihat seperti wanita biasa.

Namun rupanya ia adalah salah satu agen spionase China yang tidak disadari telah masuk dan bekerja di AS.

Mengutip South China Morning Post, Tang Juan adalah seorang ilmuwan China yang digugat dengan tuduhan penipuan visa.

Tuduhan muncul sejak pihak berwenang mengatakan ia menyembunyikan hubungannya dengan militer China.

Baca Juga: Dikecam Karena Cara Pemberantasan Narkoba yang Terkenal Kejam, Presiden Filipina Duterte Ingin Suntik Mati Diterapkan Kembali

Senin kemarin 27/7/2020 ia pun menghadiri sidang pertamanya.

Hakim AS Deborah Barnes memerintahkan Tang agar tetap berada dalam tahanan, sebabnya ia berisiko untuk keluar dari AS saat ini.

Sementara itu pengacaranya menyiapkan argumen untuk izinkan pembebasannya dengan jaminan.

Departemen Keadilan minggu lalu umumkan tuntutan terhadap Tang dan ketiga ilmuwan lain yang hidup di AS.

Baca Juga: Hanya Bermodalkan Seragam Polisi, Pria Ini Garong Duit Rp2,9 Miliar Tanpa Terendus Kejahatannya, Baru Terkuak Melalui CCTV, Aksinya Bikin Geleng-geleng Kepala

Mereka dituduh berbohong mengenai status mereka sebagai anggota Tentara Pembebasan Rakyat China, dan semuanya dituntut atas penipuan visa.

Jaksa Umum katakan Tang telah berbohong mengenai status militernya dalam pengajuan visa Oktober 2019 kemarin saat ia bersiap bekerja di University of California, Davis.

Ia juga berbohong mengenai status militernya dalam wawancara FBI Juni kemarin.

Seorang agen temukan foto Tang mengenakan seragam militer, kemudian mereview artikel berbahasa China yang mengidentifikasi hubungan militernya, ujar Jaksa tersebut.

Baca Juga: Manfaat Luar Biasa dari Daun Salam, Atasi Ketombe Hingga Jantung Sehat

Sampai saat ini kantor pembela umum di Sacramento belum merespon email yang meminta komentar mereka.

Jaksa sebutkan Tang tertangkap menjadi pengungsi di konsulat China, daerah San Fransisco setelah berkomunikasi dengan beberapa agen Juni kemarin.

Kemudian marsekal AS menangkapnya Jumat kemarin dan menahannya di Penjara Daerah Sacramento, tempatnya saat ini ditahan.

Baca Juga: Covid Hari Ini 28 Juli 2020: Vaksin Covid-19 Masuki Tahap Uji Klinis, Bio Farma Cari Relawan untuk Jajal Vaksin, Ini Syaratnya

Selama bekerja di University of California, Tang disebut bekerja sebagai ilmuwan pengunjung di Departemen Radiasi Onkologi.

Ia tinggalkan pekerjaan itu pada Juni.

Penangkapan itu terjadi saat ketegangan antara China dan AS berada di puncak-puncaknya.

Mengutip 24h.com.vn, Tang tidak memiliki kekebalan diplomatik karena dia tidak dinyatakan sebagai pejabat diplomatik.

Baca Juga: Akankah Israel 'Mempertahankan Gelarnya' dan Tetap Menjadi Militer yang Buas tanpa Senjata Nuklir?

Kasus penipuan visa

Kasus penipuan visa adalah bagian dari rencana yang didukung oleh Pemerintah China untuk mencuri penelitian dan inisiatif universitas-universitas AS.

Jaksa penuntut AS juga baru-baru ini menentang tawaran jaminan kepada peneliti Tiongkok lainnya, Song Sam, yang juga ditangkap oleh pejabat AS karena penipuan visa.

Tong adalah seorang ilmuwan saraf yang bekerja di Universitas Stanford.

Baca Juga: Setahun Mendengar 'Desahan Misterius' dari Rumah Tetangga Sampai Anaknya Tak Bisa Belajar, Orang Tua Ini Syok Begitu Begitu Dobrak Rumah Tetangga Tahu Ini Isinya

File FBI yang diajukan di San Francisco pada 20 Juli juga menyebutkan dua peneliti Cina lainnya yang bekerja di Universitas California dan Universitas Duke yang baru-baru ini dituntut.

FBI telah bertahun-tahun memperingatkan universitas-universitas Amerika tentang risiko pencurian kekayaan intelektual oleh para peneliti asing.

Penangkapan para ilmuwan Tiongkok terjadi di tengah perintah AS untuk menutup konsulat China di Houston dengan tuduhan terlibat dalam spionase komersial dan spionase pertahanan.

Sebagai balasan atas keputusan AS, China juga memerintahkan penutupan konsulat AS di Chengdu.

Baca Juga: Sudah Diminta Hentikan Perkembangan Senjata Nuklirnya, Kim Jong-Un Justru Berkilah: Senjata Nuklir Korut Akan Mencegah Semua Perang di Masa Depan

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait