Advertorial
Intisari-online.com -Hubungan Amerika-China Makin Kacrut, Kantor Konsulat China beserta Dokumennya di AS Mendadak Kebakaran, Terungkap Pesan Terakhir Pemerintah AS Bikin Dunia Makin Tegang.
Sementara diketahui petugas pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api.
Sebuah kejadian, yang tampaknya 'seperti' disengaja terjadi, di mana kantor konsulat China di Amerika dikabarkan kebakaran.
Melansir 24h.com.vn pada Rabu (22/7/20), Departemen Kepolisian Kebakaran Houston, Texas (AS) telah menerima laporan tentang pembakaran itu.
Kebakaran itu terjadi di halaman Konsulat China yang berada di Amerika.
Untuk diketahui, saat ini hubungan Amerika dan China memang sedang membara.
Baik China maupun Amerika keduanya sama-sama saling lontarkan serangan secara verbal melalui situs jejaring sosial.
Banyak faktor pun menjadi pemicunya, dari klaim soal Laut China Selatan yang ditolak tegas oleh Amerika.
Hingga masalah virus Corona yang dituduh oleh Amerika disebarkan oleh China, sehingga memicu perdebatan Internasional.
Namun, kabar terbaru ini mungkin yang paling mengejutkan fenomena pembakaran yang terjadi di kantor konsulat China yang berada di Amerika.
Pembakaran dokumen tersebut menyebabkan asap naik, sehingga menyebabkan kantor itu terancam alami kebakaran.
Siapapun tidak diizinkan untuk masuk ke dalam kantor kunsulat tersebut.
Meskipun menurut laporan terbaru tidak ada korban dalam kebakaran yang terjadi di Kantor Konsulat Tiongkok di Amerika tersebut.
Peristiwa itu terjadi setelah secara tak terduga pemerintah Amerika memberikan pesan mengejutkan.
AS meminta pada China untuk menutup konsulat di Houston tersebut.
Namun, tidak dijelaskan apa alasan Amerika meminta China untuk menutup kantor konsulatnya tersebut.
Amerika Serikat mengharuskan Konsulat China di Houston tutup sebelum pukul 16.00 pada 24 Juli 2020 mendatang.
Kemudian, Amerika juga meminta pada semua diplomat dan staf China yang berada di kantor tersebut harus pergi.
Sementara itu, pesan terakhir pemerintah Amerika tersebut menunjukkan seolah hubungan keduanya memang sudah sangat kacrut.
"Ini sepertinya bukan api yang bisa dikendalikan," kata Sam Pena, seorang petugas pemadam kebakaran setempat.
"Kami belum menerima pesanan untuk masuk ke konsulat China, kami hanya bisa berdiri di luar dan menonton," imbuhnya.
Sebelumnya pada 20 Juli, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan AS telah memposting "serangan dan kritik" pada Beijing.
Beberapa analis berpikir, langkah Washington menandai perubahan strategis dalam kebijakan luar negeri AS di kawasan Laut China Selatan.
AS menggambarkannya sebagai ancaman nyata di Asia Tenggara.
Hubungan keduanya juga semakin memburuk sejak terjadinya pandemi Covid-19 yang menyebar keseluruh dunia, AS menuduh China sebagai biang keladinya.