Baca Juga: Ilmuwan China Berang, Tuntut Trump untuk Minta Maaf pada Mereka Atas Hal Ini
Pasalnya, ia menilai tak ada satupun bercak darah pada tubuh maupun pakaian yang dikenakan pada anaknya saat ditemukan tewas.
Ia menilai bila penyebab kematian dikarenakan bunuh diri, bakal menyisakan banyak bercak darah yang tertinggal di lokasi maupun pakaian almarhum.
"Paling enggak kalau dia menusuk pasti akan ada pendarahan, darah akan lari ke celana dan sekujur tubuh dan bajunya," ungkap Suwandi.
"Sudah gitu ada kondisi tusukan di sini (leher-red) terus kondisi anak saya ditemukan masih pakai masker, helm. Paling tidak darah ke masker, ke helm walaupun dia sudah tiga hari pasti ada bekasnya," tegasnya.
Baca Juga: Simbol Modernisasi Turki Utsmani hingga Pernah Diboikot, Ini 7 Fakta tentang Fez, Topi Khas Turki
Tak Percaya Anaknya Depresi, Dia Punya Harapan
Suwandi juga memberi tanggapan atas hasil penyelidikan polisi yang menyebut Yodi nekat bunuh diri karena depresi.
Jasad Yodi Prabowo ditemukan tewas tergeletak di sisi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Juli 2020.
Usai beberapa pekan proses penyelidikan dilakukan, pihak Polda Metro Jaya membeberkan hasil penyebab kematian dari Editor Metro TV itu.
Pihak kepolisian menyampaikan bila Yodi tewas akibat bunuh diri dengan menggunakan pisau yang terdapat di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pihak kepolisian mengungkap nekatnya Yodi mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri akibat depresi.
Sontak pernyataan yang dikeluarkan pihak kepolisian dibantah pihak keluarga.