Kecepatan itu diperoleh dari dua mesin atau twin eurojet EJ200 berkinerja tinggi yang masing-masing memberikan daya 90 kN dari mesin kecil yang ringan dengan kekuatan tinggi.
Hal ini memungkinkan Eurofighter Typhoon untuk terbang dengan kecepatan supersonik tanpa harus dipanaskan kembali untuk waktu yang lama.
Mengenai ukuran, jet tempur Eurofighter Typhoon mempunyai panjang 15,96 meter, lebar sayap 10,95 meter, dan dapat terbang mencapai ketinggian hingga lebih dari 55.000 kaki.
Material komposit yang kuat dan ringan adalah kunci dari desain Eurofighter Typhoon untuk memberikan ketidakstabilan.
Hal itu terjadi karena dapat mengurangi setidaknya 30 persen dari berat badan pesawat daripada menggunakan bahan lainnya.
Selain itu, penggunaan material komposit disebut dapat meningkatkan jangkauan dan kinerja serta mengurangi terdeteksinya dari radar.
Secara umum, material jet tempur ini terdiri dari 70 persen komposit serat karbon, 15 persen metal, 12 persen Glass Reinforced Plastics (GRP) atau semacam fiberglas, dan 3 persen material lain.
Sensor dan radar
Jet tempur ini juga dibekali oleh pirate infrared sensor. Sensor ini merupakan pertama di dunia yang berasal dari spesifikasi sistem senjata dan suplemen ideal untuk Radar dan DASS (Defensive Aid Sub System).