Find Us On Social Media :

Gara-gara Masalah Ini, Jutaan Orang Tidak Menyadari Bahwa Iran Memata-matai Indonesia Selama Bertahun-tahun

By Mentari DP, Sabtu, 25 Juli 2020 | 17:20 WIB

Militer Iran.

Dari perbincangan Kompas dengan Dubes Wirengjurit tersebut, bisa diketahui visi dan ideologi negara Iran pascarevolusi tahun 1979.

Negara Iran setelah revolusi 1979 yang berpijak pada ideologi agama, persisnya mazhab Syiah, mengusung misi dan visi melindungi kaum minoritas Syiah di seluruh dunia.

Iran yang menjadi satu-satunya negara Syiah di muka bumi ini dan sekaligus induk kaum Syiah di seluruh dunia merasa memikul kewajiban dan tanggung jawab atas keselamatan kaum Syiah di seluruh dunia.

Maka, tidak heran, dalam upaya menjalankan misi dan visi tersebut secara efektif, Pemerintah Iran membentuk Brigade al-Quds.

Tugasnya, melindungi kaum Syiah di seluruh dunia sekaligus mengemban Brigade al-Quds masuk dalam organisasi Garda Revolusi Iran yang dibentuk setelah kemenangan revolusi Iran tahun 1979.

Misinya, menjaga dan mempertahankan revolusi yang dipimpin Ayatollah Imam Khomeini dari kemungkinan kudeta oleh militer reguler Iran.

Mengingat misi khusus dan berat Brigade al-Quds, brigade tersebut masuk kategori unit elite dalam Garda Revolusi Iran.

Anggota Brigade al-Quds direkrut dari anggota pilihan Garda Revolusi Iran.

Anggota Brigade al-Quds yang diperkirakan hanya 3.000-5.000 personel tidak hanya mendapat latihan kemiliteran, tetapi juga keintelijenan.

Adapun anggota Garda Revolusi Iran disinyalir mencapai 150.000 personel.

Dengan demikian, misi Brigade Al-Quds selain militer juga intelijen.

Baca Juga: Tidak Kasih Ampun, Militer Israel Hajar Suriah Habis-habisan Pakai Helikopter Tempur dan Rudal Anti-tank, 'Kami Siapkan Ratusan Serangan'