Penulis
Intisari-Online.com -Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip telah menikah selama 72 tahun.
Sang Ratu yang saat itu berusia 21 tahun menikahi Letnan Philip Mountbatten di Westminster Abbey pada 20 November 1947.
Hubungan pernikahan keduanya juga merupakan yang terlama dari penguasa Inggris mana pun.
Pangeran Philip telah mendampingi sang Ratu melalui masa-masa baik dan buruk.
Pangeran Philip yang saat ini berusia 99 tahun telah pensiun dari kehidupan publik dan lebih banyak tinggal di rumh keluarga di real Sandringham di Norfolk. Sementara sang Ratu (94) masih bekerja.
Selama lebih dari tujuh dekade Pangeran Philip telah berada di sisi Ratu Elizabeth.
Pasangan ini telah bertahan melalui ujian dalam pernikahan mereka, sementara pasangan kerajaan lainnya telah gagal.
Namun, di balik rumah tangga mereka yang langgeng hingga puluhan tahun, sebuah tayangan dokumenter mengklaim bahwa Ibu Ratu Eizabeth II awalnya tidak menyetujui Pangeran Philip sebagai pasangan yang cocok untuk putrinya.
Melansir Daily Mirror, Rabu (22/7/2020), hal itu dikarenakanIbu Suri Elizabeth menganggapnya sebagai lelaki “progresif yang berbahaya”.
Ibu Ratu, yang meninggal pada usia 101 tahun 2002, menjadi cemburu pada putrinya ketika dia naik takhta karena semua "kekuasaan dan hak istimewa" yang didapatnya setelah menjadi raja.
Penggemar tayangan The Crown akan mengakui hubungan dingin antara kedua wanita ketika Elizabeth II mengambil alih takhta setelah kematian awal ayahnya pada tahun 1952, yang saat itu baru berusia 56 tahun.
Tetapi menurut film dokumenter The Private Lives of the Windsors, ibunya sangat risau dengan Philip yang menikah dengan anggota keluarganya dan memandangnya sebagai "musuh".
Perasaan sakitnya kepada Duke of Edinburgh (Pangeran Philip) diduga karena mengejar putrinya.
Episode terakhir dari seri, yang mengudara Senin depan di Smithsonian Channel, mengklaim Ibu Suri terbiasa untuk mendapatkan caranya sendiri dan marah ketika dia harus membiarkan orang luar, Pangeran Philip, ke lingkaran dekatnya karena pangeran Philip "menantang otoritasnya sebagaiibu pemimpin keluarga."
Sejarawan dan penulis biografi Profesor Jane Ridley mengatakan: "Ibu Suri memandangnya sebagai musuh dan bahkan orang akan melihat tahun-tahun awal itu sebagai tarik-menarik perang dan pergulatan untuk telinga Ratu."
Penulis biografi kerajaan Christopher Warwick juga menjelaskan dalam program: "Dengan kematian Raja George, kita harus ingat betapa muda mereka. Raja berusia 56 tahun, ibu Ratu berusia 51 tahun.
"Jadi dia (ibu Suri) merasa masa jayanya telah berakhir, dia menyukai posisi menjadi Ratu dan tiba-tiba semua yang diambil darinya.
"Ibu Ratu sangat ingin menjadi ibu Ratu, dan dia cemburu pada putrinya yang menjadi Ratu."