Find Us On Social Media :

Mengutuk Aktifitas Tiongkok di Laut China Selatan, Lalu untuk Apa Bos Pentagon Berencana ke China di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hubungan?

By Tatik Ariyani, Rabu, 22 Juli 2020 | 15:19 WIB

(Iustrasi) Kapal Induk USS Ronald Reagan.

Intisari-Online.com - Konflik AS dan China nampaknya masih jauh dari kata selesai.

Namun, di tengah ketegangan kedua negara, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan, ia berharap dapat mengunjungi China pada akhir tahun ini.

Rencana kunjungan bos Pentagon tersebut dirancang di tengah meningkatnya ketegangan hubungan kedua negara.

Esper tersebut mengatakan, tujuan kunjungan itu adalah untuk meningkatkan saluran komunikasi saat krisis dan membahas bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan dua negara.

Baca Juga: Percaya Diri Negaranya Dipimpin Oleh 'Dewa' Bernama Kim-Jong Un, Rakyat Korea Utara Tak Sadar Betapa Bobroknya Negerinya, Kami Tidak Tahu Apa Itu China Atau Rusia

Kendati pada waktu bersamaan, Esper juga mengutuk aktivitas China di Laut China Selatan.

Seperti diketahui, pada awal bulan Juli 2020, AS menolak klaim China atas sumberdaya di lepas pantai sebagian besar di Laut China Selatan.

Penolakan itu menuai kecaman Beijing yang mengatakan kehadiran AS hanya ingin meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

"Sebelum tahun ini berakhir, saya berharap untuk mengunjungi RRC untuk pertama kalinya sebagai Menteri Pertahanan dalam rangka meningkatkan kerja sama dalam bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama, membangun sistem yang diperlukan untuk komunikasi krisis dan memperkuat niat kami untuk bersaing secara terbuka dalam sistem internasional," Kata Esper, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/7).

Baca Juga: Sering Tak Disadari, Kista Ovarium seperti yang Diidap Feby Febiola Bisa Tumbuh Tanpa Rasa Sakit, Ini Tanda-tanda yang Wajib Wanita Ketahui agar Ovarium Tak sampai Harus Diangkat

Tidak jelas apakah perjalanan Esper akan bergantung pada pengamanan perjalanan khusus mengingat dampak pandemi virus corona, yang telah merenggangkan hubungan dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Perjalanan diplomatik dan pertahanan internasional telah sangat dibatasi karena pandemi Covid-19 yang telah menambah ketegangan pada hubungan AS-China.

Baca Juga: Virus Corona Jadi Akal-akalan, Seorang Korban Bocorkan Ulah Nakal Rumah Sakit di Indonesia Paksa Ayahnya Jadi Pasien Covid-19 Demi Uang Rp200 Juta dari Pemerintah

Amerika Serikat telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut Cina Selatan dan mengirim kapal perang secara teratur melalui jalur air strategis, tetapi komentar baru-baru ini mencerminkan nada yang lebih keras.

"Kami ingin mencegah perilaku memaksa," kata Esper.

Dia mengatakan, China telah mengintensifkan perilaku buruk dalam enam bulan terakhir.

China telah membangun pangkalan di Luat China Selatan, kendati mengatakan itu dibangun dengan niatnya damai.

Laut China Selatan adalah salah satu dari banyak titik panas dalam hubungan AS-China, termasuk meningkatnya tekanan Beijing terhadap Taiwan.

Baca Juga: Buah Ajaib, Disebut Bisa Atasi Maag hingga Kanker Payudara, Siapa Sangka Kubis Juga Diklaim Bisa Bantu Melawan Virus Corona

Esper mengatakan tidak ada seorang pun di Taiwan yang percaya bahwa China memiliki niat untuk hidup sesuai dengan prinsip "satu negara, dua sistem".

Dia mengatakan China telah melakukan latihan simulasi untuk mengambil alih pulau yang dikontrol Taiwan, menyebutnya sebagai kegiatan yang tidak stabil yang meningkatkan risiko kesalahan perhitungan.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bos Pentagon berencana ke China di tengah meningkatnya ketegangan hubungan"