Penulis
Intisari-Online.com - Konflik AS dan China nampaknya masih jauh dari kata selesai.
Namun, di tengah ketegangan kedua negara,Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan, ia berharap dapat mengunjungi China pada akhir tahun ini.
Rencana kunjungan bos Pentagon tersebut dirancang di tengah meningkatnya ketegangan hubungan kedua negara.
Esper tersebut mengatakan, tujuan kunjungan itu adalah untuk meningkatkan saluran komunikasi saat krisis dan membahas bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan dua negara.
Kendati pada waktu bersamaan, Esper juga mengutuk aktivitas China di Laut China Selatan.
Seperti diketahui, pada awal bulan Juli 2020, AS menolak klaim China atas sumberdaya di lepas pantai sebagian besar di Laut China Selatan.
Penolakan itu menuai kecaman Beijing yang mengatakan kehadiran AS hanya ingin meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
"Sebelum tahun ini berakhir, saya berharap untuk mengunjungi RRC untuk pertama kalinya sebagai Menteri Pertahanan dalam rangka meningkatkan kerja sama dalam bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama, membangun sistem yang diperlukan untuk komunikasi krisis dan memperkuat niat kami untuk bersaing secara terbuka dalam sistem internasional," Kata Esper, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/7).
Tidak jelas apakah perjalanan Esper akan bergantung pada pengamanan perjalanan khusus mengingat dampak pandemi virus corona, yang telah merenggangkan hubungan dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Perjalanan diplomatik dan pertahanan internasional telah sangat dibatasi karena pandemi Covid-19 yang telah menambah ketegangan pada hubungan AS-China.
Amerika Serikat telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut Cina Selatan dan mengirim kapal perang secara teratur melalui jalur air strategis, tetapi komentar baru-baru ini mencerminkan nada yang lebih keras.
"Kami ingin mencegah perilaku memaksa," kata Esper.
Dia mengatakan, China telah mengintensifkan perilaku buruk dalam enam bulan terakhir.
China telah membangun pangkalan di Luat China Selatan, kendati mengatakan itu dibangun dengan niatnya damai.
Laut China Selatan adalah salah satu dari banyak titik panas dalam hubungan AS-China, termasuk meningkatnya tekanan Beijing terhadap Taiwan.
Esper mengatakan tidak ada seorang pun di Taiwan yang percaya bahwa China memiliki niat untuk hidup sesuai dengan prinsip "satu negara, dua sistem".
Dia mengatakan China telah melakukan latihan simulasi untuk mengambil alih pulau yang dikontrol Taiwan, menyebutnya sebagai kegiatan yang tidak stabil yang meningkatkan risiko kesalahan perhitungan.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bos Pentagon berencana ke China di tengah meningkatnya ketegangan hubungan"