Find Us On Social Media :

Adat Pertukaran Pengantin untuk Pernikahan ini Gagal Total, Potongan Tubuh Jasad Wanita Hamil ini Ditemukan di Tepi Jalan: 'Pembunuhnya Adalah Keluarga Suaminya!'

By Maymunah Nasution, Jumat, 17 Juli 2020 | 09:45 WIB

Watta Sapta di Paksitan

Dalam artikel tahun 2015 yang dipublikasikan di Open Journal of Social Sciences, peneliti menyebutkan watta satta cenderung terarah kepada kekerasan fisik dan emosional kepada wanita.

"Pernikahan bertukar pengantin sediakan keamanan untuk kedua keluarga, tapi kebanyakan berujung menjadi pedang dua sisi.

"Pasalnya, suami yang melakukan kekerasan kepada istrinya dapat menyebabkan suami adiknya melakukan hal yang sama terhadap istrinya," tulis peneliti itu.

"Tanggapan wanita terhadap kekerasan itu biasanya terbatas karena dukungan dan kapasitas ekonomi yang lebih rendah, kekhawatiran terhadap anak mereka, kurangnya pendidikan dan dukungan keluarga serta teman-temannya."

Baca Juga: Tahukah Anda? Semakin Berumur, Ternyata Wanita Semakin Menomorduakan Kepuasan Seksual, Lalu Apa Nomor Satunya?

Tahun 2019, Human Rights Watch laporkan jika pemerkosaan dan pembunuhan 'terhormat', serangan asam, kekerasan lokal dan pernikahan paksaan bagi wanita menjadi masalah di Pakistan.

Negara itu mencatat 1000 pembunuhan tiap tahunnya.

Menurut laporan polisi, ada 132 wanita dibunuh di Sindh dari Januari 2019 sampai Januari tahun ini.

Wanita hanyalah properti

Baca Juga: Malam Pertama Jadi Sumber Petaka, Hubungan Pasangan Ini Semakin Hancur Setelah Sang Suami Cumbu Istrinya pada Malam Pertama, Ini Penyebabnya