Penulis
Cinta di Tengah Pandemi: Aturan Jaga Jarak dan Covid-19 Justru Membuat Pria Ini Percaya Lagi Akan Cinta, Pakar Jelaskan Mengapa Pandemi Justru Bisa Membuat Anda Temukan Jodoh dan Pernikahan yang Langgeng
Intisari-online.com -Alec Mahon dulunya adalah orang yang sama sekali tidak percaya akan cinta.
Saat virus Corona menyerang AS pada Maret, manajer produksi tersebut membayar 30 Dollar AS untuk pendaftaran akun premium aplikasi kencan online Hinge, untuk pemakaian 3 bulan.
Ia hanya asal menggunakannya, dan berpikir ia hanya akan melihat profil para wanita sampai selesai.
Seperti yang lainnya, pria berumur 29 tahun itu gunakan aplikasi seperti Hinge atau Tinder untuk berhubungan dengan orang lain, terutama saat koneksi secara langsung dengan orang lain menjadi sulit dengan lockdown Covid-19.
Ia kemudian berkencan secara virtual dengan Facetime, dan sepertinya tidak ada ketertarikan antara ia dan gadis yang ia ajak kencan kala itu.
Namun pada 29 Mei, ia memiliki rencana untuk bertemu dengan wanita lain, kali ini secara langsung.
Wanita itu adalah Brooke, seorang perawat berumur 28 tahun yang ia ajak untuk mendaki tebing Runyon Canyon, Los Angeles.
Saat pendakian itulah mereka merasakan koneksi yang berbeda, yaitu tepat ketika mereka telah mendaki sejauh tiga mil tingginya dan mereka sama-sama merasa cukup nyaman untuk melepas masker wajah mereka.
Alec kemudian tahu kali ini akan berbeda.
Penjagaan mereka mulai diturunkan, atau seperti yang ia gambarkan, "semua protokol terkait virus Corona telah diterbangkan oleh angin."
Sekarang, berjarak kurang dari sebulan dan beberapa kencan mereka, mereka membagi waktu mereka antara apartemen Alec di Hollywood Barat dan apartemen Brooke di Long Beach.
Ia telah lakukan yang dianggap orang lain tidak mungkin dengan arahan menjaga jarak dan aturan untuk tetap di rumah saja.
Ia temukan cinta di tengah pandemi.
Mengutip dari CNN, ia mengatakan, "ini benar-benar dua orang temukan belahan jiwa di waktu yang sangat tidak mungkin," dalam wawancara via telepon.
"Kami berpikir untuk menikah di Vegas jika sudah buka."
Kemungkinan mendapat jodoh lebih besar saat pandemi
Baca Juga: Diklaim sebagai Antivirus Corona, Ternyata Eucalyptus Punya Segudang Manfaat Ini Lho!
Memang terdengar ekstrim, tapi banyak orang yang dulunya melajang dan ahli berkencan, menyebutkan pandemi telah membantu orang-orang temukan jodoh mereka lebih mudah.
"Kurasa orang lebih mudah temuka cinta saat ini daripada di saat normal," ujar Yue Xu, rekan penyelenggara podcast populer "Dateable".
"Saat ini kita semua mendedikasikan waktu kita untuk temukan cinta, tidak ada gangguan, Anda tidak sedang duduk di bar melihat orang di sekitar Anda atau melihat minuman Anda.
"Orang-orang berada di tempatnya masing-masing dan lebih jujur kepada dirinya sendiri sehingga lebih sadar dalam cara mereka muncul dalam kencan virtual atau kencan secara nyata."
Xu dan rekan podcastnya Julie Krafchick, yang tinggal di San Fransisco, mengatakan mereka memperhatikan perubahan keseluruhan ke arah lebih baik dalam cakupan pencarian jodoh beberapa bulan ini.
"Pertimbangkan ini sebagai cara memulai kembali," ujar Xu.
"Meski kita kehilangan keindahan magis kencan pertama, ciuman pertama, kontak fisik pertama, kita dipaksa untuk berpikir bagaimana kita menciptakan konsep kencan yang baru."
Kencan memang tidak pernah sempurna, sampai kapanpun.
Sebelum pandemi, Xu dan Krafchick menjawab pertanyaan dalam podcast mereka seperti "apakah millenial benar-benar ingin temukan cinta?"
"Kita tidak bisa lupa dulunya kencan tak pernah sempurna," ujar Krafchick. "Sebagian besar alasan kami memulai podcast kami adalah untuk menjawab pertanyaan mengapa mencari jodoh saat ini menjadi kian sulit."
Tantangan utama bagi para lajang di luar sana sebelum pandemi, ujar Krafchick, adalah terlalu banyak menghabiskan waktu dalam sebuah limbo hubungan.
"Tidak pernah ada yang mengatakan mereka tertarik kepada seseorang," ujarnya.
"Tidak ada yang ingin mendefinisikan hubungan mereka."
Kini, pandemi telah menuntun kepada sebuah percepatan gagal mental.
"Banyak yang mulai berpikir lebih baik segera gagal dan temukan yang lebih baik lagi daripada terus-terusan berada dalam posisi yang tidak jelas," ujarnya.
"Seperti, entah memutuskan hubungan atau melanjutkan ke jenjang yang lebih serius."
"Pasca karantina, semua orang memiliki perasaan kuat mengenai iya atau tidak dalam sebuah hubungan,"ujar Xu.
Banyak juga yang menggunakan waktu karantina untuk menata hati mereka sendiri, yang membantu mereka menemukan hubungan yang lebih sehat.
"Karantina telah memberi waktu bagi banyak orang tentang apa yang benar-benar mereka inginkan dalam hidup," ujar Krafchick.
"Pandemi telah tunjukkan kepada semua orang jika hidup itu singkat dan pada akhirnya, sebuah hubungan dan pernikahan yang stabil adalah yang paling penting.
"Banyak yang mulai lebih mencintai diri mereka sendiri, karena kemungkinan untuk bertemu orang lain kecil, yang justru mengarah kepada penemuan apa yang sebenarnya benar-benar mereka inginkan."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini