Gunakan Metode Pembunuhan Sadis dan Menyiksa, Pasukan Tiger Squad Bentukan Putra Mahkota Saudi Sempat Diduga Bunuh Jamal Khashoggi dan Pembangkang Lainnya Secara Kejam

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com-Jurnalis Arab saudi, Jamal Khashoggi, dibunuh di dalam konsulat Kerajaan Arab Saudi di Kota Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 lalu.

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman diduga terlibat dalam pembunuhan ini.

Kabar terbaru, Pengadilan Turki telah membuka persidangan 20 warga negara Saudi yang didakwa atas pembunuhan Khashoggi.

Al Jazeera melaporkan, persidangan dimulai di pengadilan utama provinsi Istanbul di distrik Caglayan pukul 10:00 waktu setempat (07:00 GMT) pada Jumat (3/7/2020).

Baca Juga: Covid Hari ini 4 Juli 2020: Lebih dari 11 Juta Orang di Dunia Terinfeksi, WHO Beri Peringatan: Kita Perlu Bangun, Situasi di Lapangan Tidak Bohong

Terkait dengan pembunuhan Khashoggi, sempat tersebut Tiger Squad, adalah tim pembunuh yang menargetkan kritikus Saudi baik di dalam maupun luar negeri.

Salah satu yang menjadi target adalah Jamal Khashoggi, namun dia bukanlah yang pertama.

Seorang sumber Saudi yang tahu banyak tentang dinas inteligenSaudi mengatakan tentang skuad kematian yang beroperasi di bawah bimbingan Mohammed bin Salman, putra mahkota Saudi.

Firqat el-Nemratau Pasukan Macan terkenal di antara inteligen AS.

Baca Juga: Ada Janin Bayi, Potongan Organ Hingga Mayat Manusia, Inilah Barang-barang Mengerikan yang Dijual di Pasar Gelap Harganya Ada yang Mencapai Rp1,7 Miliar

Dinas inteligen itu terdiri dari 50 inteligen dan operasi militer terbaik di kerajaan.

Kelompok ini direkrut dari berbagai cabang layanan keamanan Saudi.

Para anggotanya setia pada putra mahkota yang biasa dikenal sebagai MBS.

Sumber yang dirahasiakan identitasnya tersebut mengatakan detail tentang Tiger Squad, dari target dan anggota skuad.

Baca Juga: Masih Ingat Pembunuhan Sadis Jurnalis Jamal Khashoggi? Sidang Dibuka, 2 Pembantu Putra Mahkota Saudi Jadi Terdakwa

Meskipun informasi yang diungkapkan tidak dapat dikonfirmasi, namun sumber itu diverifikasi secara independen.

Misi pasukan Tiger Squad adalah untuk secara terselubung membunuh para pembangkang Saudi, di dalam kerajaan dan di negara lain, dengan cara yang tidak diperhatikan oleh media, komunitas internasional dan politisi, kata sumber tersebut.

"Mereka (pemimpin Saudi) memiliki keyakinan bahwa menangkap kritikus akan menambah tekanan pada mereka (para kritikus), jadi itu sebabnya mereka (pemimpin Saudi) mulai membunuh mereka secara diam-diam," kata sumber tersebut.

Metode pembunuhan yang dilakukan Tiger Squad bervariasi.

Kadang-kadang disiksa, dibunuh dan dipotong-potong seperti Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Namun, kadang kelompok ini juga merencanakan pembunuhan agar orang menduganya sebagai kecelakaan, seperti kecelakaan mobil atau kebakaran rumah.

Pasukan Tiger Squad bahkan membunuh seorang pembangkangdengan cara disuntik dengan virus mematikan ketika dia mengunjungi rumah sakit untuk pemeriksaan rutin.

Skuad itu dinamai Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, wakil inteligen Saudi yang dipecat setelah tekanan internasional agar Saudi mengambil tindakan atas pembunuhan Khashoggi.

Baca Juga: 'Menuhankan' Ekonomi, Negara-negara Ini Pilih Cabut 'Lockdown' Lebih Awal, Grafik Ini Tunjukan Betapa Mematikan Dampaknya

Sumber itu berkata bahwa Assiri terkenal di antara rekan-rekannya sebagai 'Macan Selatan'.

Sejak perang koalisi di Yaman, media Saudi juga mulau memanggilnya 'the Beast' dan dia menyukai julukan itu.

Sumber itu tidak mengatakan tentang siapa yang memerintahkan Tiger Squad, namun dia mengatakan bahwa Assiri dan Saoud al-Qahtani, salah satupembantu terdekat MBS yang juga diberhentikan pekan lalu, adalah bagian dari struktur komando.

MBS memilih lima anggota yang paling setia dan terpercaya dari semua keamanan pribadinya untuk melayani Tiger Squad.

Mereka termasuk di antara 15 orang yang dikirim untuk membunuh Khashoggi, termasuk MaherAbdulaziz Mutrib, Mohammed al-Zahrani dan Dhaar al-Harbi.

Menurut sumber itu, Mutrib dan tiga orang lainnya menyuntikkan Khashoggi dengan obat mematikan sebelum memotong-motong tubuhnya di atas meja di dalam konsulat.

Salah satu operasi rahasia pertama yang dilakukan Tiger Squad di perbatasan Saudi adalah pembunuhan Pangeran Mansour bin Moqren, wakil gubernur provinsi Asir dan putra mantan putra mahkota, pada November tahun lalu.

Pangeran Mansour, seorang penentang MBS, tewas ketika helikopternya jatuh di dektat perbatasan Saudi dan Yaman.

Baca Juga: Aneh, Seluruh Laki-laki di Sebuah Kampung di Sumatera Utara Ini Tiba-tiba Menghilang Tanpa Jejak, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Waktu itu, pangeran sedang berusaha melarikan diri dari negara itu dan dia meninggal hanya beberapa jam setelah pembersihan atas peringkat atas kerajaan diluncurkan pada 4 November.

Puluhan pangeran, meneteri dan taipan miliarder ditahan di Riyadh Ritz-Carlton dan pihak berwenang menempatkan larangan perjalanan pada semua pesawat pribadi mereka.

Menurut sumber itu, Meshal Saad al-Bostani, seorang anggota Tiger Squad dan salah satu yang diduga membunuh Khashoggi, juga dilaporkan berada di belakang kematian Pangeran Mansour.

Bostani menembak jatuh helikopter Mansour dengan rudal dari helikopter lain, namun mereka membuatnya seperti kematian karena kecelakaan.

Operasi rahasia internal Tiger Squad adalah pembunuhan presiden pengadilan Mekah, hakim dan sheikh Suliman Abdul Rahman al Thuniyan di sebuah rumah sakit di Riyadh pada 1 Oktober.

Sumber tersebut percaya bahwa dia dibunuh dengan virus mematikan yang disuntikkan ke tubuhnya dalam pemeriksaan medis normal.

Dia menambahkan bahwa salah satu teknik yang digunakan oleh Tiger Squad untuk membungkam para pembangkang atau penentang pemerintah adalah 'bunuh dengan HIV, atau jenis virus mematikan lainnya.

Pembunuhan Khashoggi adalah pembunuhan pertama yang dilakukan Tiger Squad di negara asing.

Baca Juga: Pantas Disebut 'Bodoh' oleh Rakyatnya, Presiden Ini Wajibkan Masyarakat Pakai Masker di Rumah tapi Malah Melarangnya di Tempat Umum

Sebelumnya telah dilakukan upaya pembunuhan yang sama atas Omar Abdulazis di Kanada, namun gagal.

Sebagai bukti keberhasilan misi Khashoggi, kata sumber itu, anggota Tiger Squad membawa jari Khashoggi kembali ke Riyadh untuk disajikan kepada pewaris takhta.

Sumber itu juga berkata, "MBS selalu mengatakan bahwa dia akan memotong jari setiap penulis yang mengkritiknya."

Artikel Terkait