Find Us On Social Media :

Negeri Kanguru Sebut Tantangan Ini Belum Pernah Terjadi Sejak PD II, Antisipasi China, Australia Siapkan Bujet Militer Rp 2.700 Triliun

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 3 Juli 2020 | 12:01 WIB

Tangkapan layar video propaganda yang dirilis militer China pada Rabu (31/7/2019)

Selain itu, anggaran sebesar $9,3 miliar juga akan dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan menjadi senjata jarak jauh berkecepatan tinggi, termasuk senjata hipersonik.

"ADF sekarang membutuhkan kemampuan pencegahan yang lebih kuat," kata PM Morrison.

Dia menuturkan kemampuan tersebut adalah menahan kekuatan dan infrastruktur musuh dari jarak jauh, sehingga membantu mencegah perang.

Sistem pengawasan bawah air dengan menggunakan sensor teknologi tinggi yang menelas biaya antara 5 miliar dollar Australia (Rp 49,7 triliun) dan 7 miliar dollar Australia (Rp 69,7 triliun) adalah salah satu belanja terbesar yang mencakup kapal selam tak berawak.

Baca Juga: Prediksi Sri Mulyani Meleset, Luhut Binsar Ungkap Kabar Mengejutkan yang Tiba-tiba Terjadi di Indonesia di Tengah Wabah Corona, Brasil Sampai Kalah Telak

PM Morrison juga berjanji meningkatkan kemampuan ADF untuk berurusan dengan apa yang ia sebut sebagai "zona abu-abu" - aktivitas melawan kepentingan Australia yang berada di bawah ambang konflik bersenjata tradisional.

Juru bicara oposisi urusan pertahanan, Richard Marles, menyambut baik perubahan dalam strategi ini.

"Covid-19 mengubah dunia di sekitar kita, dunia tempat kita hidup," katanya.

"Partai Buruh mendukung pertahanan Australia yang kuat dalam menghadapi hal ini," tambahnya.

Baca Juga: Termasuk 'Jangan Manjakan Badan,' Ahli Penyakit Menular Sebut Umat Manusia Akan Hidup Bersama Virus Corona Dalam Waktu yang Lama, Ini 17 Fakta Lainnya