Find Us On Social Media :

Rakyatnya Melarat Sampai Minum Air Seni Untuk Hidup, Raja Ini Justru Hidup Mewah Punya Kekayaan Rp2,8 Triliun dan 15 Istri dari Makan Uang Rakyat!

By Afif Khoirul M, Kamis, 2 Juli 2020 | 16:13 WIB

Foto Raja Mswati.

Intisari-online.com - Pernahkah Anda mendengar tentang nama Raja Mswati, seorang Raja dari negeri Swaziland.

Negara terjepit di antara Mozambik dan Afrika Selatan, ia naik tahta pada usia 18 tahun sampai saat ini telah memerintah selama 30 tahun.

Mswati dianggap sebagai satu-satunya raja di Afrika sub-Sahara, yang artinya Raja Swaziland diizinkan memilih parlemen dan membuat keputusan akhir dengan anggaran dan hukum.

Siapapun yang menentangnya akan dihukum sebagai terorisme nasional.

Baca Juga: Termasuk Bakar Uang untuk Bahan Bakar Penghangat Putrinya, Inilah 20 Fakta Kegilaan Pablo Escobar 'Si Raja Kokain'

Banyak kelompok oposisi yang dianggap penjahat kriminal, karena mereka berusaha mengangkat suara rakyat.

Mlungisi Makhanya, sekretaris jenderal Gerakan Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi mengatakan, "melawan raja menuntut kebebasan mutlak, sudah pasti akan dihilangkannya." 

Raja Mswati sering menyiksa siapa saja yang tidak taat kepadanya.

Selain itu dia digambarkan sebagai sosok yang gila harta, dia memiliki aset senilai 200 juta dollar AS atau sekitar Rp2.8 triliun, bersama satu set villa mewah dan mobil supermahal.

Baca Juga: Nasib Bayi Kembar Buncing di Bali, Jika Lahir dari Keluarga Raja akan Dinikahkan Meski Inses, Jika Lahir dari Keluarga Rakyat Biasa akan Diasingkan

Sementara itu rakyatnya digambarkan hidup menderita dan melarat, banyak orang di negeri itu minum air seni karena tidak punya air bersih.

King Mswati juga memiliki setidaknya 15 istri yang direkrut setiap tahunnya melalui kontes kecantikan.

Tahun 2016, dia juga menjadi pemimpin SADC (Komunitas Pengembangan Afrika Selatan) bersama dengan 15 negara anggota lainnya.

SADC membuat keputusan ekonomi yang penting, untuk meningkatkan kualitas hidup orang Afrika.

Namun, banyak ahli politik menyebutkan Raja Mswati mendikte kediktatoran untuk menhasilkan lebih banyak uang untuk membiayai gaya hidup mewahnya.

Presiden Botswana Motlasi Malapis mengatakan, "Raja Mswati tidak cocok menjadi pemimpin SADC, dia adalah orang yang korup dan menghabiskan modal pemerintah tanpa kendali." 

Baca Juga: Walau Tak Pernah Mandi, Wanita Suku Himba Diakui Sebagai Wanita Terindah di Afrika, Begini Rahasia Mereka Menjaga Kecantikan Tubuh

Beberapa pemimpin negara Afrika di wilayah tersebut pernah bersumpah untuk melobi penghapusan posisi raja Maswati dan mengisolasi dari SADC.

Sebagai raja yang korup dengan kekayaan melimpah, raja Mswati diketahui memiliki lusinan mobil Rolls Royce, BMW dan Daimler.

Dia menghabiskan 500.000 dollar AS (Rp7.2 miliar) untuk sebuah mobil mewah Limusin miliknya.

Raja Maswati juga memiliki Airbus yang digunakan untuk mengangkut sekitar 100 pelayannya ke Las Vegas dan Florida AS.

Jaringan Solidaritas Swaziland mendukung isu-isu demokrasi, mengkritik kepala negara itu, yang gemar menghamburkan uang sementara rakyatnya hidup menderita.

"Orang-orang memanggilnya raja, tetapi tidak tahu Mswati memiliki gaya hidup mewah dan memiliki jet pribadi, di saat rakyatnya hidup kelaparan," kata Lucky Lukhele dari Organisasi di Afrika Selatan.

Baca Juga: Kisah Suku Mundari, Komunitas yang Memiliki Tradisi Mandi dengan Urin Sapi dan Melumuri Sekujur Tubuhnya Dengan Kotoran Sapi dengan Tujuan Ini

Raja Mswati sekolah di Sherborne School di Inggris, pernah dituduh melakukan pencucian uang dari dana swasta untuk membiayai hidup mewahnya, dan agenda mencari istrinya.

Setiap tahun dia menyelenggarakan kontes kecantikan yang kemudian pemenangnya akan dijadikan istrinya.

Dia mengikuti jejak ayahnya yang memiliki 125 istri dan 300 anak.

Istri ke-15 nya adalah seorang gadis muda berusia 18 tahun bernama Sindiswa Dlamini.

Saat ini raja Mswati memiliki 30 anak, sementara dia memiliki satu istri yang diawasi ketat karena dituduh berselingkuh.

Jika ada istri yang berselingkuh dia akan diawasi dengan ketat oleh pasukan militer yang dijagaga setiap hari selama 24 jam.