Find Us On Social Media :

Perhatian Semua Negara Tertuju Kepada Natuna, Pulau Kecil Sederhana Tapi Garis Terdepan Sengketa RI VS Tiongkok di Laut China Selatan

By Maymunah Nasution, Rabu, 1 Juli 2020 | 17:24 WIB

China Paksakan Klaimnya di Pasifik, Natuna Jadi Benteng Terdepan Indonesia Hadapi Serbuan Negeri Panda

Tetapi, proses penangkapan tidak berjalan mulus, lantaran ada campur tangan dari kapal Coast Guard China yang sengaja menabrak KM Kway Fey 10078.

Hal itu diduga untuk mempersulit KP HIU 11 menangkap KM Kway Fey 10078.

Pada waktu itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, dalam pertemuan dengan Sun Weide, Kuasa Usaha Sementara China di Indonesia, pihak Indonesia menyampaikan protes keras terhadap China.

Sebulan setelah konflik tersebut, Pemerintah Indonesia menganggap persoalan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan Coast Guard China di Perairan Natuna sudah selesai.

Baca Juga: Kebangetan, Tak Hanya Laut China Selatan, China Juga Berniat Klaim Kutub Utara Jadi Miliknya, Ternyata Mereka Mengincar Hal Ini

Kemudian, pada Juli 2017, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman meluncurkan peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baru.

Nama Laut China Selatan juga diganti menjadi Laut Natuna Utara.

Langkah tersebut diambil untuk menciptakan kejelasan hukum di laut dan mengamankan Zona Ekonomi Eksklusif milik Indonesia.

Keputusan tersebut memicu kritik dari Beijing.

Baca Juga: 'Katakan Tidak untuk Putin' Serta Stiker Anti-Putin di Seluruh Kota Moskow, Apakah Presiden Rusia Tersebut Akan Digulingkan?