Find Us On Social Media :

Balas Korea Selatan yang 'Gagal' Hentikan Pembelot Korea Utara Kirim Propaganda Anti-Pyongyang, Korea Utara Berupaya Luncurkan Propaganda Anti-Seoul, Ini Tanggapan Korea Selatan

By Maymunah Nasution, Rabu, 24 Juni 2020 | 13:00 WIB

Aktivis pembelot Korea Utara melempar botol-botol plastik berisi beras, uang dan stik memori dilempa

Intisari-online.com - Kondisi semenanjung Korea sedang rumit.

Setelah Korea Utara bersikap 'kasar' terhadap Korea Selatan, Korea Utara juga berniat hendak membalas negara sepupunya itu.

Dikutip dari Kontan.co.id, Pyongyang menyusun rencana mengirim selebaran propaganda melintasi perbatasan.

Mereka juga bersiap melepaskan 3000 balon yang membawa 12 juta selebaran propaganda ke Korea Selatan.

Baca Juga: Lahir Tanpa Tubuh Bagian Bawah dan Kerap Dibully, Pria Ini Bertekat Ingin Menjadi Pegulat Profesional, Perjuangannya Sungguh Luar Biasa!

Hal ini lantaran kegagalan Korea Selatan hentikan para pembelot yang mengirim selebaran anti-Pyongyang.

Menanggapi hal ini Korea Selatan memantau dengan cermat pergerakan militer Korea Utara.

Seoul membuka semua opsi untuk merespons, termasuk aksi militer.

"Kami memantau dengan seksama langkah-langkah yang militer Korea Utara lakukan mengenai pengorbanan sepanjang waktu.

Baca Juga: Bisa Fatal Akibatnya, Jangan Lagi Mencuci Daging Ayam Mentah Sebelum Dimasak, Ini Penjelasannya

"Dalam persiapan untuk berbagai kemungkinan, kami mempertahankan postur kesiapan yang kuat," papar Kolonel Kim Jun-rak, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) Selasa kemarin.

Korea Utara tidak menjelaskan, kapan dan bagaimana akan mengirim selebaran.

Tapi, negara komunis itu bisa menggunakan drone untuk menerbangkannya.

Bahkan, terbuka kemungkinan Korea Utara mendistribusikannya melalui laut dari kapal.

Baca Juga: Covid Hari Ini 24 Juni 2020: Jumlah Kasus Jakarta dan Jawa Timur Tembus 10.000, serta 5 Juta Pasien di Global Sembuh

"Jika Korea Utara menggunakan pesawat tak berawak, misalnya, yang melanggar perjanjian militer antar-Korea, kami akan terpaksa mengambil tindakan militer yang sesuai," ungkap seorang pejabat JCS kepada Yonhap.

Di bawah Perjanjian Militer Komprehensif yang ditandatangani pada 19 September 2018, Korea Selatan dan Korea Utara membentuk zona larangan terbang di sepanjang perbatasan antar-Korea.

Namun, Pyongyang mengancam akan membatalkan pakta tersebut dan menghentikan proyek-proyek bersama lainnya.

Selama pertemuan dengan Komite Pertahanan Parlemen Korea Selatan, Menteri Pertahanan Jeong Kyeong-doo menyebutkan, setiap aksi militer yang mungkin negeri ginseng lakukan "tergantung pada metode apa yang akan Korea Utara gunakan dan bagaimana tindakannya".

Baca Juga: Disebut Dapat Netralisir Racun dan Obati Kolesterol, Viral Orang Minum Air Rebusan Pare dan Obat Merah, Begini Penjelasan dari Dokter

Korea Utara memasang puluhan pengeras suara propaganda

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Choi Hyun-soo mengatakan, pihak berwenang sedang memantau langkah-langkah Korea Utara, dan menambahkan militer "sepenuhnya siap untuk segera menanggapi berbagai kemungkinan".

"Kami telah mengatakan, Korea Utara harus membayar mahal jika mengambil tindakan yang menggagalkan upaya yang telah Selatan dan Utara lakukan untuk memajukan hubungan antar-Korea dan menjaga perdamaian di Semenanjung Korea," tegasnya.

"Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan tergantung pada situasinya," ujarnya seperti dilansir Yonhap.

Baca Juga: Diduga Pelaku Serangan yang Tewaskan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal Indonesia, Beginilah Kejamnya Pemberontak ADF yang Bantai Ratusan Warga Sipil, Anggotanya Ribuan!

Selain selebaran, Korea Utara telah menyelesaikan pengaturan sekitar 20 pengeras suara propaganda di daerah-daerah di sepanjang perbatasan antar-Korea, sekitar setengahnya di Zona Demiliterisasi, menurut sumber Yonhap di militer Korea Selatan.

Korea Utara pertama kali terlihat memasang kembali pengeras suara di dalam Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea pada Minggu (21/6) dalam serangkaian aksi yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

Korea Utara bisa memasang lebih banyak, karena sebelumnya telah mengoperasikan sekitar 40 pengeras suara.

Pyongyang kemungkinan akan melanjutkan siaran melalui pengeras suara, bersama dengan pengiriman selebaran anti-Seoul, setelah mendapatkan persetujuan dari Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa.(*)

Baca Juga: Kisah Dokter Anang yang Meninggal Dunia Setelah Kematian Ayahnya, Ibunya yang Seorang Perawat, dan Adiknya yang Juga Dokter karena Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Kian panas, Korea Selatan siapkan aksi militer atas upaya propaganda Korea Utara"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini