Find Us On Social Media :

Kisah Dokter Anang yang Meninggal Dunia Setelah Kematian Ayahnya, Ibunya yang Seorang Perawat, dan Adiknya yang Juga Dokter karena Covid-19

By Mentari DP, Rabu, 24 Juni 2020 | 08:50 WIB

Ilustrasi dokter yang menangani pasien virus corona.

 

Intisari-Online.com - Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dokter, perawat, dan staf rumah sakit lainnya merupakan orang terdepan yang menangani pandemi virus corona (Covid-19).

Oleh karenanya, mereka juga berpeluang terinfeksi virus corona.

Walaupun mereka mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

Tak heran, sejak kasus virus corona pertama kali dikonfirmasi di Indonesia, sudah banyak petugas medis yang berguguran.

Baca Juga: Tak Heran Sempat Dijuluki 'Wuhan Kedua', Faktanya Setiap 100.000 Penduduk Kota Surabaya, 190 di Antaranya Dikonfirmasi Positif Covid-19

Salah satunya 1 buah keluarga ini.

Mereka terdiri dari orangtua dan 2 anaknya di mana, ibu adalah seorang perawat dan kedua anaknya adalah dokter.

Dilansir dari kompas.com pada Rabu (24/6/2020), seorang Dokter Puskesmas Socah di Kabupaten Bangkalan, Anang Eka Kurniawan meninggal dunia pada Jumat (19/6/2020).

Baca Juga: Sekolah Dibuka Lagi dan Baru Mau New Normal, Justru Kasus Virus Corona di Dunia Meningkat Tajam, Ada Lebih dari 100.000 Kasus per Hari!

Anang merupakan anak sulung perawat senior Kabupaten Sampang berinisial S yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 pada 7 Juni 2020.

Ibu Anang juga meninggal karena Covid-19.

Begitu juga adik kandung Anang, dr Deny Dwi Yuniarto, anggota IDI Sampang meninggal karena terjangkit virus tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bangkalan, Farhat Suryaningrat kepada Kompas.com menjelaskan, setelah ayahnya meninggal, Anang tidak masuk kerja selama dua pekan.

Informasi yang diterima Farhat, Anang melakukan isolasi mandiri di rumahnya di Surabaya.

Isolasi itu belum diketahui apakah karena ada kaitannya dengan corona atau tidak.

"Tidak ada penjelasan apakah dr Anang isolasi karena Covid-19," ujar Farhat melalui saat dihubungi pada Selasa (23/6/2020).

Baca Juga: Sudah Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cek Suhu, Nyatanya 2 Siswa SD Langsung Positif Covid-19, Padahal Baru 1 Hari Masuk Sekolah Kembali

Farhat menambahkan, riwayat medis Anang juga belum ada yang tahu sehingga belum bisa dipastikan penyebab meninggalnya Anang.  

Kemungkinan Anang tidak memeriksakan dirinya ke rumah sakit atau ke klinik.

"Kalau Anang periksa kesehatan ke rumah sakit atau klinik, datanya pasti ada."

"Sampai sekarang datanya tidak ada," ujar Farhat yang juga Wakil Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan.

Anang bukan anggota IDI Kabupaten Bangkalan.

Anang yang merupakan ASN ditugaskan di Puskesmas Socah, Kabupaten Bangkalan.

"Dia anggota IDI Surabaya."

"Jadi secara administratif berada di IDI Surabaya," ujar Farhat.

(Taufiqurrahman)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Anang Meninggal Setelah Kematian Adik dan Kedua Orangtua karena Covid-19")

Baca Juga: Ketika Mahathir Mohamad Kritik Pedas Suku Melayu, 'Suku Melayu Akan Tetap Miskin Jika Tidak Mau Bekerja Keras'