Find Us On Social Media :

Selain Punya 520 Kg Plutonium yang Sanggup untuk Ciptakan 120 Senjata Nuklir, Temui Tamil 'Tiger,' Pasukan Gerilya Paling Tangguh di Zaman Modern dari Tanah Sri Lanka

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 18 Juni 2020 | 13:37 WIB

Prajurit wanita Tamil Tiger

Intisari-Online.com - Saat ini India mungkin sedang terlibat konfrontasi dengan China di perbatasan negaranya.

Saat ini India memiliki 520 kg plutonium, yang cukup untuk membuat 100-120 senjata nuklir, New Delhi mengatakan senjata itu digunakan sebagai senjata pencegahan jika China dan Pakistan nekat menyerang mereka.

Namun tahukah Anda tentang sejarah keberadaan Tamil Tiger, kelompok militan yang ingin menciptaan negara merdeka dari Tamil Eelam di utara dan timur dari Sri Lanka.

Meski sekarang sudah tidak aktif  dan telah dikalahkan pada 2009, kisahnya tetap menarik untuk disimak.

Baca Juga: Bangsa Yahudi Terkenal Cerdas, Ternyata 7 Faktor Inilah Penyebabnya, Apa Saja?

Biasanya para anggota Tamil Tiger mengenakan seragam tempur khas dengan pola garis-garis macan.

Variasi lain termasuk seragam biru untuk peringkat Sea Tiger dan pola hitam-abu-abu untuk divisi bunuh diri Black Tiger.

Prajurit wanita wanita mengenakan seragam yang sama, tetapi ketika bertugas aktif, mereka memakai celana hitam dan kemeja yang yang diikat dengan tunik.

Para wanita Tiger juga harus memotong rambut mereka atau mengepangnya dengan erat.

Baca Juga : Kopi Bukannya Cegah Kejang pada Anak, Tapi Justru Sebabkan Penyakit Jantung

Seluruh anggota Tiger, baik pria dan wanita diberi kuppi (botol sianida) dan instruksi untuk menggigitnya sebagai tindakan bunuh diri jika tertangkap.

Bunuh diri seperti itu benar-benar dilakukan selama perang 26 tahun.

Senjata

Senjata Tiger dianggap suci dan jika hilang, para gerilyawan itu tidak akan pernah dipersenjatai lagi.

Baca Juga: Usai Bentrok dengan India dan Menderita 43 Korban, China 'Unjuk Gigi' Siarkan Latihan Militer

Dalam sembilan tahun saat Prabhakaran mendirikan Tamil New Tigers dan pecahnya perang saudara skala penuh pada tahun 1983, kelompoknya memiliki sekitar 30 senjata api.

Pada saat itu, Tiger adalah salah satu dari beberapa faksi Tamil yang terlibat dalam perang intensitas rendah di seluruh semenanjung Jaffna.

Sebagian besar anggota adalah kasta muda dan rendah, bergerak di antara rumah-rumah aman, dan melakukan perampokan bank sesekali untuk mengumpulkan dana.

Baca Juga: Diprediksi akan 'Babak Belur, Secara 'Ajaib' Militer Israel Malah Keluar Sebagai Juaranya di 3 Pertempuran Legendaris Ini

Pada tahun-tahun awal perang, India yang simpatik telah memberikan perlindungan bagi 15.000 militan Tamil di negara bagian Uttar Pradesh.

Yakni tempat di mana mereka menerima pelatihan taktik infanteri, perang hutan, dan penggunaan bahan peledak.

 

Namun, tidak seperti kelompok lainnya, Tiger mencari sumber persenjataan yang independen.

Baca Juga: Begini Jatuh Bangun Sejarah Israel dan Yahudi di Masa Permulaan, Termasuk Kegagalan Militer karena Melanggar Perjanjian

Sejak 1984 dan seterusnya, seorang agen Tiger bernama Kumaran Pathmanadan (KP) menjalankan departemen khusus untuk pengadaan senjata.

MV Cholan menjadi yang pertama dari 'Sea Pigeons' LTTE, armada hingga 22 kapal yang berkeliaran di lautan dunia dan mengambil pengiriman senjata, biasanya mortir, peluncur granat berpeluncur roket, senapan M-16, senjata anti-tank ringan, pistol, dan granat.

Kekuatan udara

Melalui 'Departemen KP', Tiger dapat menyelundupkan komponen yang memungkinkan mereka untuk merakit armada kecil pesawat berbahan bakar baling-baling Zlin Z-43 buatan Ceko.

Baca Juga: India dan China Memanas, Militer Mana yang Lebih Unggul? Berikut Kekuatan Militer Masing-masing Negara

Diluncurkan dari landasan udara di ujung utara, Vaan Pulikal (Tiger Udara) melakukan hampir selusin serangan udara terhadap daerah-daerah yang dikuasai pemerintah, termasuk Kolombo, pada 2007-2009.

Meskipun serangan itu tidak signifikan secara militer, mereka memiliki nilai propaganda yang spektakuler.

Hal itu karena belum ada kelompok teroris atau pemberontak lain yang berhasil menurunkan pasukan udaranya sendiri.

Baca Juga: Karena Uang Rp 278.000, Ibu Berusia 100 Tahun yang Terkulai Lemas Ini Ditarik Anaknya ke Bank dengan 'Gerobak Anyaman' Sejauh 400 Meter

Pemerintah India yang berpihak pada Soviet Indira Gandhi pada awalnya mendukung faksi-faksi Tamil untuk memeriksa arus pro-Amerika dari Sri Lanka.

Tetapi dengan 55 juta orang Tamil di tanah India, putranya Rajiv kurang antusias tentang realisasi sebenarnya dari Eelam Tamil yang merdeka.

Pada 1987 pemerintahnya berusaha mengakhiri perang dengan paket gencatan senjata dan devolusi.(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari