Find Us On Social Media :

Soekarno Sempat Marah Hingga Melempar Asbak, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Kelahiran Supersemar Itu?

By Mentari DP, Kamis, 11 Juni 2020 | 16:00 WIB

Soekarno dan Soeharto.

"Kemudian diikuti dengan pengiriman tiga jenderal ke Istana Bogor," ungkap Asvi.

Jatuh di tangan Soeharto, Supersemar digunakan dengan serta merta dalam aksi beruntun sepanjang Maret 1966.

Pembubaran PKI, penangkapan 15 menteri pendukung Soekarno, pemulangan anggota Tjakrabirawa, kontrol media massa di bawah Puspen AD, merupakan hal-hal yang Soeharto lakukan atas nama Supersemar.

Sementara bagi Soekarno, surat tersebut ditujukan untuk pengendalian keamanan.

Tak terkecuali, keamanan bagi dirinya sendiri dan keluarga, selaku Presiden RI.

Ia bahkan menegaskan, bahwa kelahiran Supersemar bukanlah transfer of authority.

Namun, jenderal pembawa Supersemar dari Bogor ke Jakarta, Amirmachmud berkesimpulan bahwa itu adalah pengalihan kekuasaan.

Adapun dalam buku “Kontroversi Sejarah Indonesia” (Syamdani halaman 189), dikutip dari Kompas.com, diceritakan bahwa Letnan Dua Soekardjo Wilardjito, menyaksikan Bung Karno menandatangani Supersemar pada 11 Maret 1966 dibawah todongan pistol FN kaliber 46.

(Rifka/Sosok.ID)

(Artikel ini sudah tayang di sosok.id dengan judul "11 Maret 1966: Serta Merta Soeharto Buat Soekarno Murka Hingga Lempar Asbak, Apa Kebeneran Dibalik Lahirnya Supersemar?")

Baca Juga: Pernah Dihancurkan Lalu Dibangun Kembali, Mengintip Keistimewaan Yerusalem, Kota Penting Bagi Umat Kristen, Islam, dan Yahudi