Find Us On Social Media :

Soekarno Sempat Marah Hingga Melempar Asbak, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Kelahiran Supersemar Itu?

By Mentari DP, Kamis, 11 Juni 2020 | 16:00 WIB

Soekarno dan Soeharto.

Mengutip "Arsip Supersemar 1966" yang diterbitkan Kompas.com pada 10 Maret 2015 lalu, tertulis:

Surat Perintah Sebelas Maret alias Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966.

Isinya berupa instruksi Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto, selaku Menteri Panglima Angkatan Darat, untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengawal jalannya pemerintahan pada saat itu.

Namun tiga versi yang disimpan Arsip Nasional RI, justru menambah keragu-raguan masyarakat soal: mana yang asli?

Spekulasi lain bermunculan, Soekarno disebut-sebut tak benar-benar mau memberikan Supersemar.

Surat perintah itu turun akibat tekanan dan paksaan.

"Sebelum 11 Maret 1966, Seokarno pernah didatangi oleh dua pengusaha utusan Mayjen Alamsjah Ratu Prawiranegara.

Kedua pengusaha itu, Hasjim Ning dan Dasaad, datang untuk membujuk Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto," tulis Kompas.com berdasarkan penjelasan Asvi.

Bujukan tersebut ditolak oleh Bapak Proklamator Indonesia.

Soekarno bahkan sempat marah hingga melempar asbak.

"Dari situ terlihat ada usaha untuk membujuk dan menekan Soekarno telah dilakukan."

Baca Juga: Covid Hari Ini 11 Juni 2020: Ada 7,4 Orang di Dunia Terinfeksi Covid-19 hingga Begini Perkembangan Vaksin Covid-19