Find Us On Social Media :

Waspada, Ahli Sudah Peringatkan Virus Corona Bukan Pandemi Terakhir yang Bersumber dari Hewan Liar

By Maymunah Nasution, Selasa, 9 Juni 2020 | 12:49 WIB

kelelawar buah Mesir (Rousettus aegyptiacus)

Lebih dari 250 orang yang bekerja dalam kontak dekat dengan babi yang terinfeksi terjangkit virus. Lebih dari 100 orang meninggal.

Angka fatalitas kasus dari virus korona masih muncul, tetapi perkiraan saat ini sekitar 1 persen.

Virus nipah membunuh 40-75 persen orang yang terinfeksi.

Profesor Eric Fevre dari Universitas Liverpool dan International Livestock Research Institute di Nairobi, Kenya, mengatakan para peneliti perlu terus-menerus mengawasi daerah-daerah di mana ada risiko akan wabah penyakit lebih tinggi.

Baca Juga: Apakah Israel Memiliki Pikiran untuk Melancarkan Serangan Militer terhadap Iran? Sejarah Sepertinya Mencatat dan Membuka Kemungkinan untuk Itu...

Petani di pinggir hutan dan pasar tempat di mana hewan diperjual-belikan, adalah wilayah perbatasan antara manusia dan alam liar yang abu-abu, dan itu menjadi tempat di mana penyakit lebih sering muncul.

"Kita harus terus-terusan mengawasi pertemuan ini dan memiliki sistem yang bekerja untuk merespon jika kita melihat sesuatu yang tak biasanya", seperti wabah penyakit yang tiba-tiba muncul di lokasi tertentu.

"Diperkirakan penyakit baru muncul dalam populasi manusia sekitar tiga hingga empat kali tiap tahun," ujar Profesor Fevre.

"Ini tidak hanya di Asia dan Afrika, tapi di Eropa dan Amerika juga."

Baca Juga: Isi Surat Wasiat Hitler Sebelum Bunuh Diri: Perang Itu Dikehendaki dan Diprovokasi oleh Pemimpin Negara-negara Lain Keturunan Yahudi atau yang Bekerja Bagi Kepentingan Yahudi