Menggunakan doktrin ini sebagai pembenaran untuk serangan pendahuluan, pemerintah Israel selama beberapa dekade telah dengan tenang memusnahkan fasilitas nuklir dan kimia di seluruh Timur Tengah.
Ketika ambisi potensial nuklir nuklir Presiden Saddam Hussein menimbulkan kekhawatiran pada 1981, pemerintah Israel menghancurkan reaktor nuklir Irak dalam serangan mendadak yang disebut Operasi Opera .
Pada 2007, Israel menanggapi kegagalan Suriah untuk melaporkan pemrosesan uraniumnya dengan menyerang reaktor nuklir di wilayah Deir ez-Zor.
Amerika Serikat, yang dilaporkan mendapat informasi sebelum serangan itu, tidak berusaha menghentikan Israel.
Israel juga telah dituduh mensponsori pembunuhan dari setidaknya empat ilmuwan nuklir Iran sejak 2010.
Insiden ini tidak pernah diselidiki sepenuhnya, dan Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas pembunuhan yang ditargetkan.
Israel juga menghalangi proliferasi nuklir di Timur Tengah menggunakan strategi teknologi yang kurang mematikan dan lebih canggih.
Pada 2008 dan 2009, Israel menggunakan malware komputer yang disebut Stuxnet untuk mengganggu infrastruktur nuklir Iran.