Find Us On Social Media :

Sudah Dianggap Seperti Agama, Kontes Kecantikan di Negara 'Pemasok' Juara Miss Universe Ini Berhenti Karena Skandal Prostitusi, Bukan karena Krisis

By Tatik Ariyani, Minggu, 7 Juni 2020 | 14:28 WIB

 

Intisari-Online.comVenezuela tengah dilanda krisis finansial yang mengerikan.

Sebagai negara penghasil minyak bumi terbanyak di dunia, negara tersebut kabarkan mereka alami krisis minyak bumi beberapa waktu yang lalu.

Tidak hanya itu saja, negara Amerika Selatan tersebut juga menuntut Bank of England (BoE) untuk cairkan cadangan emas mereka.

Negara tersebut menyimpan cadangan emas di brangkas bank sentral Inggris tersebut.

Baca Juga: 'Bersembunyi di Balik Tirai yang Dikuasainya Sendiri', Inilah Sosok Istri Presiden Venezuela yang Kini Sedang Diburu Pengadilan AS

Rencananya, dana pencairan emas akan digunakan untuk membiayai penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) di negaranya.

Kendati begitu, BoE menolak pengajuan pencairan cadangan emas yang diajukan pemerintahan Venezuela di bawah pimpinan Presiden Nicolas Maduro tanpa menjelaskan alasannnya.

Dilansir dari CNN, Sabtu (23/5/2020), Venezuela menyimpan emas atas namanya di BoE sebanyak 930 juta euro atau 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,6 triliun (kurs Rp 14.600).

Pemerintah Venezuela menyebut, uang hasil pencairan emas milik mereka akan ditransfer ke United Nations Development Programme (UNDP) di bawah PBB untuk keperluan pengadaan peralatan kesehatan, obat-obatan dan bahan pangan.

Baca Juga: Kekayaan Alam Tak Menjamin Negara Ini Bertahan Makmur, Justru Terpuruk Bangkrut Usai 'Hamburkan' Uang pada Rakyat, Mata Uangnya pun Seakan Tak Ada Harganya

Namun krisis ekonomi tak pernah menghentikan Venezuela dalam mengadakan maupun ikut serta dalam kontes kecantikan.

Contohnya pada tahun 2018, Venezuela tetap bisa mengadakan ajang Miss Venezuela dan kemudian berkompetisi di Miss Universe meski di tengah krisis.

Bagi Venezuela, apapun harus dilakukan agar ajang ini tetap bisa terselenggara.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Alasan Negara Lain Tak Berani Usik Korea Utara, Kim Jong Un Malah Disebut Tak Akan Gunakan Nuklir, Alasannya?

Grand final Miss Venezuela jadi acara paling dinanti.

Mereka memang terobsesi dengan kontes kecantikan sehingga muncul ratusan akademi kecantikan di Venezuela.

Untuk para pemenang maupun finalis, kesempatan untuk berkiprah di dunia hiburan sangat besar.

Krisis ekonomi memang membuat sejumlah rumah produksi gulung tikar, namun masih banyak kesempatan bisa didapatkan di negara lain.

Contohnya, beberapa finalis Miss Venezuela 2015 bekerja di luar negeri di antaranya di Meksiko, Kolombia, Turki, dan bahkan India.

 

Dengan banyaknya fasilitas yang melibatkan latihan selama berjam-jam dalam sehari, latihan berbicara, meregangkan tubuh, diet ketat, Venezuela telah menjadi pabrik ratu kecantikan dunia.

Kontes kecantikan adalah sumber obsesi dan kebanggaan nasional.

Selama bertahun-tahun, perempuan Venezuela telah memegang mahkota di kontes kecantikan internasional, rekor yang tak tertandingi di mana pun.

Baca Juga: Kisah Dan Halutz, Jenderal yang Membuat Malu Militer Israel hingga Diminta Mundur dari Jabatannya Usai Kalah dalam Pertempuran Melawan Hizbullah

Bagi wanita Venezuela, memenangi kontes kecantikan adalah sebuah mimpi yang menjadi nyata.

Selain itu, juga menjadi kunci sukses untuk masa depan mereka.

Salah satunya Irene Saez, seorang mantan Miss Universe yang pernah menjabat menjadi Walikota Chacao.

Saez bangkit tanpa dukungan penting dari partai-partai tradisional.

Namun, selanjutnya partai-partai mengajaknya untuk mewakili mereka dalam pemilihan presiden, terlepas dari pengalaman politiknya yang minim.

Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan bahwa menjadi seorang ratu kecantikan di Venezuela memilihnya selamanya, menyebabkan prestasinya, perjalanannya, pemilihannya, dan percintaannya diikuti secara dekat dalam berita, seperti mengutip The New York Times, 9 Desember 1997.

"Di Venezuela," kata Saez, "kontes kecantikan bukanlah perlombaan, mereka adalah agama."

"Apa yang orang pilih adalah citra seorang wanita cantik," kata Agustin Blanco, seorang profesor sejarah di Universitas Katolik Venezuela, "bukan seorang wanita yang dinilai berdasarkan kecerdasannya, kapasitas dan prestasinya."

Baca Juga: Pasca Kematian Qasem Soleimani, Tiba-tiba Komandan Pasukan Elit Iran Muncul di Iran, Benar Mau Usir Pasukan Amerika Serikat dari Sana?

Mr Blanco menggambarkan kontes sebagai "komersialisasi sosok feminin," membentuk wanita menjadi ideal yang ketat. Pesannya, katanya, adalah "wanita sesuai keinginan Anda."

Satu-satunya hal yang menghentikan kontes kecantikan yang teramat penting di Venezuela adalah adanya skandal seksual.

Mengutip The Telegraph, 22 Maret 2018, kontes kecantikan Miss Venezuela ditangguhkan dan penyelidikan internal diluncurkan setelah para kontestan menuduh satu sama lain menerima uang dari pengusaha dan pejabat pemerintahan dengan imbalan bantuan seksual.

Penyelidikan dilakukan oleh penyelenggara menyusul pembicaraan di media sosial mengenai mantan peserta yang saling tuduh satu sama lain karena perilaku yang tidak pantas.

Dalam postingan media sosial, sekelompok mantan peserta menyindir bahwa kontestan lain berusaha memperkaya diri mereka sendiri dengan menjalin hubungan romantis dengan pengusaha dan pejabat korup.

Venezuela adalah salah satu penyelenggara paling kontes kecantikan paling sukses di dunia dan banyak memenangi kontes kecantikan global termasuk Miss Universe dan Miss World lebih dari 12 kali.

Dengan adanya polemik tersebut, penyelenggara menutup sementara fasilitas pelatihan Caracas dan casting kecantikan, termasuk kontes Mister Venezuela.

Baca Juga: Jamu Perdana Menteri Jepang, Israel Justru Dianggap Lakukan Penghinaan, Makanan Penutup yang Disajikan di Atas Sepatu Ini Jadi Penyebabnya