Intisari-Online.com - Perang tentu berisi kemenangan dan kekalahan. Namun satu kekalahan bisa 'menghancurkan' banyak kemenangan lainnya.
Hal itu dialami oleh Letnan Jenderal Dan Haluts, yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel ini.
Bahkan, ia dianggap sebagai tokoh militer yang paling bertanggungjawab terhadap gagalnya serbuan Israel ke Lebanon (2006), hingga diminta untuk mundur dari jabatannya kala itu.
Sejumlah jenderal yang merupakan bawahan Halutz dan turut serta dalam operasi militer itu menyatakan malu atas kekalahan Israel saat itu.
Kelompok oposisi Israel yang dari semula mengecam serbuan itu bahkan menuntut Haultz mengikuti langkah anak buahnya yang banyak mundur dari jabatan Kastaf.
Namun, Halutz yang merupakan militer tulen dan sudah beberapa kali menjalani misi tempur tentu tak mau mundur begitu saja.
Apalagi mantan Kepala Staf Angkatan Udara Israel, yang pernah menembak jatuh tiga pesawat musuh, itu sudah menganggap Hizbullah sebagai kanker yang bercokol di Lebanon.
Baginya, kelompok tersebut harus disingkirkan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR